Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guterres Minta Presiden Beri Perhatian kepada Eks-Pejuang Timtim

Kompas.com - 26/09/2017, 08:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Panglima Milisi (Pejuang) Pro-Indonesia di Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres, mengatakan ribuan eks-pejuang Timtim hingga saat ini belum diperhatikan oleh Pemerintah Pusat.

"Pada setiap pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus, Presiden sama sekali tidak pernah menyinggung pejuang-pejuang Timtim yang sampai saat ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan," kata Eurico.

Hal itu disampaikan Eurico saat mengkoordinir ratusan milisi Timtim menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/9/2017). 

Menurut Eurico, bangsa yang besar harusnya memberi perhatian kepada para pejuangnya, termasuk eks-pejuang Timtim.

Baca: Eurico Guterres: Wiranto Sudah Jadi Menteri, tapi Kok Kami Gembel?

"Mana mungkin Panglima TNI datang ke Timor Leste dan mengunjungi para pasukan yang gugur di Timor Leste tapi yang hidup kok tidak ditemui," kata dia.

Eurico menyebutkan bahwa pahlawan yang telah gugur itu tidak bisa bicara. Seandainya yang sudah gugur itu bicara, kata dia, mereka pasti menyampaikan sejumlah keluhan.

"Kenapa kami gugur sia-sia, apa salah kami dan anak-istri kami menjadi tidak jelas. Oleh karena itu Panglima TNI, Kapolri, hingga Presiden dan semua yang ada di republik ini, duduk bersama kami untuk berdialog dan bicara," ucapnya.

Baca: Masalah Belum Dibahas Tuntas, Eks Pejuang Timtim Ingin Bertemu Jokowi

Aksi para eks-milisi dan warga eks-Timtim itu digelar untuk menuntut perhatian Pemerintah Pusat kepada kehidupan mereka di Timor Barat.

Eurico mengatakan, ada sejumlah tuntutan para eks-milisi dalam aksi itu yakni soal kepastian politik dari Pemerintah Indonesia terkait dengan status kewarganegaraan warga eks-Provinsi Timtim yang tetap mempertahankan ke-Indonesia-annya.

Selanjutnya, kata Eurico, soal kepastian hukum dari Pemerintah Indonesia terkait dengan 403 orang yang namanya masuk dalam daftar serious crime terkait dengan pelanggaran HAM berat saat jajak pendapat Timtim 1999 silam.

Baca: Tuntut Perhatian Pemerintah, Eks Milisi Timtim Menari Massal

"Tuntutan kita dalam aksi hari ini yakni adanya pemberian kompensasi kepada 13.000 pejuang integrasi Timtim termasuk para janda dan yatim piatu yang tetap setia kepada NKRI," kata Eurico.

Selain itu, mereka menuntut pemberian piagam penghargaan kepada 13.000 pejuang integrasi Timtim yang tetap setia kepada NKRI dan pemberian penghargaan yang sepantasnya kepada anggota TNI, Polri dan PNS eks-Provinsi Timtim.

Baca: 13.000 Eks Milisi Timtim akan Demo Seminggu Tuntut Kompensasi

Pemerintah juga diminta harus memberikan kemudahan dan kesempatan bagi putra-putri pejuang integrasi Timtim untuk menjadi anggota TNI, Polri dan PNS.

"Kita minta kepada pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan aset-aset warga negara Indonesia yang tertinggal di seluruh wilayah Timor Leste dan kita minta kepada pemerintah Indonesia untuk memindahkan jasad para pahlawan Indonesia yang gugur di Timtim ke wilayah hukum Indonesia," ujarnya.

 

Kompas TV Pengungsi Eks Tim-Tim Masih Hidup dalam Kemiskinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com