Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2017, 22:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ribuan eks pejuang pro integrasi Timor Timur (Timtim) untuk Indonesia, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/9/2017).

Koordinator aksi Eurico Guterres mengatakan, sebanyak 13.000 eks pejuang Timtim menggelar aksi itu agar bisa diperhatikan oleh pemerintah pusat. Mereka pun ingin bertemu dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Terus terang saja, kami tidak ingin lagi menyampaikan aspirasi melalui bawahan presiden karena tidak akan sampai tuntutan kami," beber Eurico.

Eurico mengaku, Oktober 2016, ia bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Wiranto untuk menyampaikan segala permasalahan yang dihadapi para eks pejuang Timtim.

(Baca juga: Eurico Guterres: Wiranto Sudah Jadi Menteri, tapi Kok Kami Gembel?)

 

"Kami sudah sampaikan permasalahan kami dan Pak Wiranto berjanji akan menyampaikannya kepada Presiden Joko Widodo, tapi sampai saat ini belum ditindaklanjuti," paparnya.

Hingga kini, pihaknya belum mendapat keputusan dari pemerintah soal status dari sejumlah warga eks Timtim yang telah berjuang mati-matian demi Indonesia. Bahkan mereka rela meninggalkan tanah kelahirannya untuk bergabung dengan Indonesia.

"Kita berharap bisa bertemu Presiden Jokowi dan kita juga berharap agar pemerintah mau memberikan sertifikat tanah kepada sejumlah pejuang pro integrasi yang telah berjuang bagi Indonesia," katanya.

"Karena saat ini ribuan kepala keluarga hanya diberikan lahan di atas tanah milik TNI dan Polri agar dibangun rumah bagi sejumlah warga Timtim," tutupnya.

Kompas TV Pengungsi Eks Tim-Tim Masih Hidup dalam Kemiskinan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com