Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Napi Rutan Gianyar Diajak Jalan-jalan Sebelum Akhirnya Kabur

Kompas.com - 08/09/2017, 15:31 WIB

GIANYAR, KOMPAS.com – I Putu Suciawan (33), warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Gianyar, kabur, Rabu (6/9/2017) sekitar pukul 15.00 Wita.

Napi asal Singaraja tersebut kabur di suatu acara di Ubud saat diajak keluar rutan oleh sipir Rutan Kelas II B Gianyar. Kepala Rutan Kelas II B Gianyar, I Putu Astawa, saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2017), membenarkan hal tersebut.

Menurut Astawa, pada awalnya, Suciawan diajak untuk membeli alat musik ke Denpasar. Dia dikawal oleh seorang anggota sipir Rutan Gianyar.

Tiba-tiba, Suciawan meminta kepada sipir yang mengawal untuk diantar ke suatu acara di Ubud sebelum pergi ke Denpasar. Permintaan itu dituruti karena Suciawan dinilai napi yang baik dan penurut.

Setelah beberapa saat berada di acara itu, Suciawan yang merupakan napi atas kasus penggelapan menghilang di tengah ratusan pengunjung acara di Ubud itu.

“Ada salah satu alat musik yang kurang, untuk melengkapinya Suciawan mau membelikan pakai uangnya. Lalu diantarlah dia ke Denpasar. Tapi sebelum ke Denpasar, dia meminta agar diajak singgah ke Ubud Event. Karena sipir percaya dia tidak kabur, dilepaslah dia di sana. Namun kami keliru, kepercayaan kami malah disia-siakan. Dia malah kabur,” ungkap Astawa.

(Baca juga: Napi Rutan Gianyar Kabur Saat Diajak Jalan-jalan)

Dia juga mengungkapkan alasan Suciawan diajak ke Denpasar untuk membeli alat musik. Menurut dia, hal tersebut disebabkan selama berada di dalam Rutan Gianyar, Suciawan tergolong napi yang penurut dan menyesali kejahatannya.

Selain itu, Suciawan juga sangat piawai bermain musik, dan memahami alat-alat musik. Setiap ada acara di Rutan Gianyar, lanjut Astawa, Suciawan selalu menggelar pertunjukan musik. Dia juga menyumbangkan berbagai alat musik yang saat ini ada di Lapas Gianyar.

Suciawan merupakan napi kasus penggelapan dengan vonis 3,5 tahun. Dia sudah menjalani masa hukuman sekitar satu tahun. Astawan mengatakan, pihaknya memperbolehkan napi dibawa keluar rutan asalkan untuk kegiatan positif.

“Boleh, keluar untuk sembahyang, sakit, dan kegiatan positif lainnya supaya mereka tidak stres. Tapi ini memang kesalahan kami, kami telah terlalu percaya, kami sadari ternyata percaya berlebihan pada orang itu tidak benar. Kami akui kami salah,” ungkap Astawa.


Berita ini telah tayang di Tribun Bali, Jumat (8/9/2017), dengan judul: Astaga, Putu Suciawan, Napi Rutan Gianyar Kabur saat Diajak Jalan-jalan, Ini Ciri-cirinya!

 

Kompas TV Pencarian terhadap narapidana lapas kelas 2A Jambi yang kabur terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com