Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Jampi Asli", Warung Jamu Tertua di Yogyakarta

Kompas.com - 04/09/2017, 12:33 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Jamu merupakan ramuan tradisional asli Indonesia yang keberadaanya sudah ada sejak zaman dulu. Di tengah obat-obat modern, jamu yang menggunakan bahan-bahan alami, masih banyak diminati oleh masyarakat sebagai solusi kesehatan.

Seperti di Yogyakarta yang sampai kini masih banyak dijumpai para penjual jamu tradisional. Salah satunya adalah penjual jamu di depan Taman Hiburan Rakyat (THR) jalan Brigjen Katamso nomer 132, Kampung Dipowinatan, Kota Yogyakarta.

Berada di tempat yang tidak terlalu luas dan dihimpit oleh toko-toko, warung jamu di jalan Brigjen Katamso nomer 132 ini merupakan salah satu yang tertua dan melegenda di Yogyakarta. Bagaimana tidak, warung jamu bernama "Jampi Asli" ini sudah berusia 142 tahun.

"Cerita dari simbah dan bapak, warung jamu ini sudah ada sejak tahun 1875," ujar Joni Wijanarko saat ditemui di warung jamu "Jampi Asli" jalan Brigjen Katamso nomer 132 Kota Yogyakarta, Minggu (3/8/2017).

Baca juga: Dipijat dan Diberi Jamu, Berat Sapi Asal Merapi Ini Capai 1,25 Ton

Di warung jamu "Jampi Asli", pelanggan bisa melihat beberapa foto yang terpajang di dinding. Foto tersebut berisi tentang segala sesuatu berkaitan dengan warung jamu "Jampi Asli " dari generasi ke generasi.

Awalnya pendiri dari warung jamu "Jampi Asli" adalah Kertowiryo Raharjo. Sepeninggal Kertowiryo Raharjo, usaha jamu ini diteruskan oleh putranya Karsowijoyo, lalu Abdul Rosid.

"Diteruskan ayah saya Zaelali dan sekarang saya. Turun temurun, sekarang ini saya generasi ke lima," ucapnya.

Dia menyebutkan, cara mengolah jamu dan pemilihan bahan berkualitas diajarkan secara turun temurun secara otodidak.

"Latihan otodidak, saya dulu disuruh lihat bapak dulu, mengenal bahan-bahanya, lalu cara mengolah seperti apa. Setelah bisa lalu disuruh mencoba dan kalau takaran dan rasanya sudah pas, lalu di lepas sama bapak," tuturnya.

Dia mengatakan, sejak 1875, warung jamu "Jampi Asli" tidak pernah pindah tempat dan cara pengolahannya pun tetap mempertahankan cara tradisional dan menggunakan bahan-bahan pilihan berkualitas.

Guna mempertahankan kualitas, bahan-bahan untuk jamu, dicari dan dipilih langsung oleh Joni Wijanarko. "Bahan saya yang cari sendiri, mengolahnya juga tetap tradisional, dulu pakai kayu, tapi sekarang pakai arang karena lokasinya ga memungkinkan. Kita memakai arang, untuk menjaga citarasanya," ucapnya.

Jamu "Jampi Asli" selama ini terkenal sebagai warung jamu Cekok untuk anak-anak. Namun sebenarnya di warung jamu "Jampi Asli" menyediakan berbagai jamu baik untuk anak-anak sampai orang dewasa.

Setidaknya ada 25 jenis jamu yang bisa jumpai di warung jamu "Jampi Asli" antara lain, jamu Cekok penambah nafsu makan anak, galian Putri, galian Kakung, uyup-uyup, sehat lelaki, sehat wanita, pegel linu , kunir asem, sawan kikir dan watukan.

"Harga per gelasnya dari Rp 4.000 sampai Rp 5.000," ujarnya.

Baca juga: Kisah Fauzi dari Jual Jamu Sambil Bawa Buku hingga Bangun Rumah Baca

Antre

Halaman Berikutnya
Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com