Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Mendadak, Bupati Dedi Kaget Ditodong Senjata Sejumlah Orang

Kompas.com - 31/08/2017, 11:27 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, diserang beberapa orang teroris bersenjata lengkap yang langsung meletuskan tembakan dan melemparkan bom.

Dedi bersama dua orang pegawainya saat kejadian sedang mengobrol di sebuah ruangan kantornya, Kamis (31/8/2017) pagi.

Beberapa orang berpakaian kaos dan celana hitam tiba-tiba menodongkan senjata dan menyandera bupati Purwakarta beserta pegawainya meminta tebusan Rp 100 miliar.

Tak berselang lama, Pasukan Pemukul Anti Teror dari Yon Infranteri Raider 300 Brajawijaya Kodam Siliwangi membebaskan kepala daerah tersebut dari sekapan para teroris.

Baca juga: Ada Simulasi, Landasan Pacu Bandara Adisutjipto Ditutup Sejam

Kejadian ini merupakan simulasi pembebasan sandera oleh salah satu pasukan elit TNI AD Kodam Siliwangi terhadap para tokoh negara atau kepala daerah.

"Sengaja kami tak memberitahukan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan, namun berkoordinasi dengan beberapa orang jajaran pemerintahan daerah setempat," jelas Komandan Yonif Raider 300 Brajawijaya Mayor Herry Indrianto kepada wartawan di Makodim Purwakarta, Kamis siang.

Herry menambahkan, setelah pasukannya berhasil melumpuhkan para teroris tersebut, kepala daerah langsung dievakuasi dengan pengawalan ketat ke Markas Kodim setempat sebagai rumah perlindungan. Simulasi ini pun merupakan latihan pembebasan tawanan kepada para tokoh penting di negara ini.

"Ini latihan kesiapsiagaan pasukan dalam membebaskan tawanan para tokoh-tokoh penting. Pasukan ini sebagai tim pemukul yang berjumlah 30 orang pasukan Raider terbagi dalam dua tim," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku kaget karena saat kejadian dirinya sedang mengobrol dengan pegawainya di kantor pagi tadi. Dirinya sebenarnya diberitahukan oleh stafnya akan ada latihan militer dari pasukan Raider TNI AD. Namun ia tak menyangka bahwa latihannya adalah simulasi penangkapan teroris.

"Kaget saya ternyata seperti ini ada terorisnya dan rentetan senjata. Saya ditodong senjata, dua pegawai saya langsung tiarap. Saya hanya diberitahu akan ada latihan tentara saja. Kok jadi seperti ini. Bagus kesiapsiagaan pasukan harus untuk keamanan negara ini," kata Dedi.

Baca juga: Dikeroyok, 5 Napi Teroris Dipindahkan ke Lapas Porong

Simulasi pembebasan tawanan ini sempat membuat warga sekitar geger karena mendengar letusan dan rentetan senjata yang berlangsung puluhan menit.

Namun, warga pun tak sedikit yang mengabadikan momen tersebut dengan memakai ponselnya.

Kompas TV Pasukan Somalia yang didukung oleh Amerika Serikat menembak mati 10 warga, termasuk tiga orang anak di sebuah desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com