Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ribu Warga NU Tasikmalaya Unjuk Rasa Tolak "Full Day School"

Kompas.com - 15/08/2017, 14:11 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sekitar 15.000 warga Nahdltul Ulama di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar unjuk rasa menolak kebijakan sekolah lima hari atau full day school, Selasa (15/8/2017).

Aksi unjuk rasa dipusatkan di halaman depan kantor Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna.

Koordinator aksi, Asep Muslim mengatakan, aksi unjuk rasa ini menolak tegas kebijakan full day school dari Kementerian Pendidikan karena bisa menggerus keberadaan madrasah diniyah yang sudah lama hadir di Indonesia.

"Kami minta (pemerintah) cabut Permendikbud nomor 23 tahun 2017 yang mendasari kebijakan sekolah lima hari," tandas Asep kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Presiden Diminta Undang Warga Nahdliyin terkait "Full Day School"

Selain itu, lanjut Asep, warga NU juga menolak wacana yang disampaikan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang akan memberikan tambahan jam sekolah bagi siswa mulai dari SD, SMP hingga SMA. Menurut Asep, jika wacana itu direalisasikan, sama saja dengan full day school yang kini ditolak.

Asep mengatakan, Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu daerah yang memiliki banyak madrasah diniyah. Kendati tidak menyebutkan angka pastinya, Asep memberikan perbandingan bahwa dalam satu desa, jumlah madrasah diniyah lebih banyak dua hingga tiga kali lipat dari sekolah formal.

"Misalnya, dalam satu desa terdapat dua SD, nah madrasah diniyah jumlahnya dua hingga tiga kali lipat dari SD," tandas Asep.

Jika kebijakan full day school atau sekolah 8 jam diterapkan di sekolah formal, maka madrasah diniyah di Kabupaten Tasikmalaya akan musnah. Sementara, madrasah diniyah memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam membangun karakter anak didik.

Baca juga: Purwakarta Bakal Berlakukan "Full Day School" Berbasis Madrasah

Asep menyebutkan, aksi unjuk rasa ini diikuti sekitar 15.000 warga nahdliyin dari berbagai elemen. Di antaranya badan otonom NU seperti Fatayat, Anshor, Pagar Nusa, serta santri dari pesantren di seluruh Kabupaten Tasikmalaya.

"Santri dari seluruh pesantren di Kabupaten Tasikmalaya diliburkan. Semuanya berangkat ke sini berunjuk rasa menolak full day school," tandas Asep yang juga ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya ini.

Kompas TV Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menolak berkomentar banyak mengenai kebijakan sekolah 5 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com