GARUT, KOMPAS.com - Sedikitnya 150.000 perempuan berkeluarga di Garut, tinggal sendirian di rumah tanpa suami yang bekerja di luar kota. Mereka menjadi kepala keluarga selama suaminya bekerja di luar kota.
"Bukan janda, tapi tinggal sendiri, suaminya bekerja di luar kota, kebanyakan di sektor informal," jelas Bupati Garut Rudy Gunawan saat menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Garut di Lapangan Sekretariat Daerah, Selasa (25/07/2017).
Rudy menuturkan, data ini didapat setelah dirinya melakukan studi lapangan dari pelaksanaan Pilkades serentak. Ternyata, banyak pemilih yang berada di luar Garut dan pulang saat pelaksanaan Pilkades.
"Bahkan, ada satu desa di Kecamatan Caringin yang saat saya datang tak ada laki-lakinya, karena semua kerja di luar kota," katanya.
Baca juga: Daerah Ini Akan Luncurkan Kartu Janda Sejahtera
Rudy mengakui, banyaknya warga Garut yang bekerja di luar Garut karena memang sulit mencari lapangan pekerjaan di Garut. Kebanyakan, mereka yang bekerja di luar Garut pun di sektor informal dengan latar pendidikan yang rendah.
"Masuk sektor industri sulit, karena sedikit industri yang ada di Garut," jelasnya.
Rudy mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi banyaknya kaum laki-laki yang bekerja di luar kota meninggalkan anak istrinya. Apalagi, kebanyakan yang bekerja di luar kota usianya sudah diatas 40 tahun.