Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Jadi Pemimpin Itu Harus Turun Tangan Bukan Tunjuk Tangan

Kompas.com - 21/07/2017, 12:29 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengikuti rapat kerja (raker) pengendalian pembangunan daerah triwulan 2017 di Hotel Inna Garuda, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Jumat (21/7/2017).

Pria yang akrab disapa Emil itu menjadi pembicara dalam rapat yang dipimpin Gubernur DI Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. Raker itu juga dihadiri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Bupati Sleman Sri Purnomo, dan Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi.

Sejumlah pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota/kabupaten di DIY dan pemerintah provinsi DIY hadir dalam raker tersebut.

Dalam acara tersebut, Emil memberikan kiat-kiat menjadi pemimpin kepada para peserta raker. Satu di antaranya, ia mengatakan jika sifat masyarakat merupakan gambaran dari kepala daerahnya.

(Baca juga: PDI-P Sebut Ada Syarat yang Belum Terpenuhi Ridwan Kamil)

 

"Saya meyakini umat itu gimana pemimpinnya. Kalau sopan masyarakat sopan, kalau kasar, masyarakat kasar," ujar Emil.

Maka dari itu, tugas kepala daerah tidak hanya persoalan administrasi, melainkan juga harus membuat program yang berkarakter. Di Bandung misalnya, ada gerakan Magrib mengaji.

"Mulai Magrib sampai Isya, anak-anak sekolah harus mengaji di masjid. Tujuh bulan kami gerakan Subuh berjamaah. Kami datangi masjid-masjid dan di situ kami ceramah juga," ujar Emil.

Emil menambahkan, menjadi kepala daerah itu harus terjun langsung ke lapangan dan masyarakat untuk melihat persoalan yang terjadi. Sikap itu bisa ditiru dari falsafah Ki Hajar Dewantoro, yaitu ing madya mangun karso.

Artinya, pemimpin harus di tengah agar bisa menarik yang di belakang dan mendorong yang di depan kalau berjalannya lambat. "Menjadi pemimpin hari ini harus turun tangan bukan tunjuk tangan," ucap Emil.

(Baca juga: Ridwan Kamil Undang Viking Bahas Laga Persib Vs Persija)

Emil mengatakan, terjun ke tengah masyarakat bisa dengan berbagai cara. Dengan bersepeda misalnya. Menurutnya cara itu bisa dilakukan untuk bertemu langsung dengan warga, melihat persoalan yang ada di lapangan secara langsung, dan menyapa warga.

"Yang menarik, justru anak-anak yang memahami maksud wali kota. Di Bandung, bike to school itu menjadi populer. Mereka mau karena wali kota mau melakukan," tutur Emil. 

Kompas TV Ini Metode Ridwan Kamil Menangkal Radikalisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com