Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Rumah di Permukiman Padat Penduduk Pontianak Terbakar

Kompas.com - 17/07/2017, 14:30 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 26 unit rumah di kawasan padat penduduk di Jalan Parit Makmur, Kelurahan Siantan Hilir, Pontianak Utara, Pontianak, Kalimantan Barat terbakar, Senin (17/7/2017) sekitar pukul 02.30 WIB dinihari.

Kepala Polsek Pontianak Utara, AKP Ridho Hidayat mengungkapkan, sumber api diduga berasal dari salah satu rumah warga yang bernama Akong. Api kemudian merembet ke rumah lainnya.

"Jumlah yang terbakar di Gang Jamrud ada delapan rumah, di Gang Sukses 2 ada delapan rumah, dan di gang Sukses 1 ada sepuluh rumah," ujar Ridho, Senin (17/7/2017) siang.

Ridho menambahkan, dari keterangan Rohani (32) yang merupakan istri Akong, sekitar pukul 02.30, ia bersama suaminya terbangun saat hendak buang air kecil. Kemudian kedua saksi melihat api menyala dari lantai atas rumah mereka.

(Baca juga: Sulit Dipadamkan, Kebakaran Kapal di Juwana Berlangsung Lama)

 

"Setelah itu, saksi kemudian membangunkan anak-anaknya dan berlari keluar rumah untuk mengevakuasi diri dan meminta pertolongan kepada warga sekitar," ujar Ridho.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Sedangkan 112 orang yang rumahnya terbakar mengungsi ke rumah sanak saudara maupun tetangga mereka.

"Untuk penyebab kebakaran masih belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," jelas Ridho.

Api dapat dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB. Sebanyak puluhan mobil pemadam turut berjibaku dalam proses pemadaman api.

Koordinator Pemadam Kebakaran Swasta Pontianak, Ateng Tanjaya menjelaskan, kejadian yang terjadi persis di belakang rumahnya itu diduga berasal dari korsleting listrik. Sebab, perumahan tersebut dihuni masyarakat golongan menengah ke bawah.

"Penghuni rumah itu rata-rata bekerja sebagai buruh, ada yang tukang cuci dan lainnya," ujar Ateng.

(Baca juga: Khawatir Ada Ledakan, Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana Dihentikan)

 

Ateng menjelaskan, 90 persen kebakaran disebabkan faktor kelalaian manusia (human error). Faktor tersebut dikarenakan penggunaan barang-barang yang tidak sesuai standar sehingga mudah panas dan terbakar.

"Alat-alat listrik yang dipakai tidak standar yang dijual dengan harga murah sehingga tidak ada proteksinya," ujar Ateng.

Meski demikian, ia berharap masyarakat memahami dan peka akan risiko kebakaran, sehingga cepat mengatasi ketika api masih kecil.

"Kita juga mengharapkan kepada para dermawan untuk bisa mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban korban yang mengalami musibah kebakaran ini," tutupnya. 

Kompas TV Belasan ribu hektar hutan di Kawasan Whittier, California, hangus dilalap api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com