Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Iseng, Kini Andre Bisa Pekerjakan 20 Orang

Kompas.com - 14/06/2017, 12:12 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Siapa yang menyangka, bermula hanya iseng untuk berbisnis pembuatan kerajinan tangan (handicraft), kini Andre Trinanda Kusuma, sukses di bidang tersebut.

Bahkan, produk handicraft  produksi warga Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah diekspor ke Australia.

"Awalnya sih iseng saja, ada teman baru pulang dari Bali, dan datang ke rumah, lalu ngajak bisnis. Karena bingung, akhirnya iseng saja buat handicraft untuk dikirim ke Bali," kenangnya, Rabu (14/6/217).

Dengan berbekal kemampuan seadanya, Andre yang menggeluti usaha ini sejak tahun 2011 itu, kemudian membuat kerajinan tangan untuk dibawa ke Bali.

"Saya akhirnya buat 10 biji dulu, lalu saya bawa ke Bali. Waktu itu saya buat handicraft berupa bumerang, karena akan dikirim ke Australia," katanya.

Jalan Andre membangun usaha tersebut tidak mulus, sebab, selama empat bulan lamanya, tidak ada kabar dari Bali, apakah produk yang dia titipkan laku atau tidak.

"Waktu itu saya nunggu hingga empat bulan, karena lama akhirnya saya menghubungi distributor di Bali, tanya apakah barang saya laku atau tidak. Ternyata begitu ditanya, barang saya tidak laku karena kualitasnya kurang baik," ungkapnya.

Baca juga: Di Tangan Henny, Sampah Daun Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Andre pun memperbaiki kualitas produknya supaya bisa dilirik oleh pembeli.

"Saya tidak menyerah, karena hanya persoalan kualitas saja. Akhirnya saya perbaiki, dan saya kirim lagi ke distributor itu. Waktu itu saya hanya buat lima biji saja, khawatir tidak laku lagi," kata dia.

Akhirnya, kerja keras Andre membuahkan hasil, sebab banyak wisatawan mancanegara terutama dari Australia yang menyukai produknya.

"Waktu itu saya langsung dikontak distributor di Bali, dan langsung order cukup banyak. Waktu itu order pertama saya cukup besar yakni Rp 70 juta. Kaget saya, karena cukup banyak juga, apalagi pemula seperti saya," sebutnya.

Tawaran tersebut dikerjakan dalam waktu dua bulan, karena jumlahnya cukup banyak, mencapai 10.000 handicraft.

"Alhamdulillah, setelah pesanan tersebut, ternyata pesanan terus mengalir sampai sekarang. Handicraft yang saya buat khas Australia, karena identik dengan suku Aborigin, misalnya bumerang, kemudian alat musik, tempat gelas dan botol," ucapnya.

Seluruh handicraft yang saya buat langsung diekspor ke sana (Australia) oleh distributor saya," tambah dia.

Andre mengaku dirinya terus mengembangkan usaha tersebut dengan membuat sejumlah terobosan dan menjaga kualitas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com