YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setiap parayaan ibadah misa baik hari Sabtu maupun Minggu di sebelah Utara Gereja Kota Baru Yogyakarta selalu dipenuhi penjual makanan.
Namun pemandangan itu tidak akan terlihat selama bulan puasa. Sebab, Gereja Kota Baru mengajak agar para penjual makanan untuk sementara tidak berjualan saat perayaan ibadah misa sebagai bentuk dukungan kepada umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Selama perayaan misa Sabtu dan Minggu di jalan sisi Utara Gereja selalu banyak bapak ibu yang menjual makanan," ujar Romo Paroki Gereja Kota Baru Yogyakarta, Maharsono Probho SJ , saat ditemui, Rabu (31/05/2017).
Baca juga: Viral Doa Misa Umat Katolik untuk Umat Islam, Ini Kata Buya Syafii
Romo Maharsono mengatakan, selama bulan puasa, para pedagang makanan di jalan sisi Utara Gereja sementara tidak berjualan. Mereka boleh berjualan saat misa malam, atau setelah berbuka puasa.
"Kami mengajak bapak ibu yang berjualan makanan di sepanjang Jalan Gereja saat misa Sabtu dan Minggu untuk sementara tidak berjualan dulu. Saat misa malam, atau setelah buka puasa silakan saja jualan," tegasnya.
Dijelaskannya, pihak Gereja Kota Baru telah memberikan surat yang sifatnya ajakan kepada para pedagang yang biasa berjualan saat ibadah misa.
"Kita memberikan surat pemberitahuan yang sifatnya ajakan dan mereka kooperatif, menerima dengan baik," tuturnya.
Baca juga: Sindiran dan Pesan Toleransi Kaesang di Vlog #BapakMintaProyek
Menurut Romo Maharsono, respons para pedagang pun mendukung dan menerima itu dengan baik. Mereka menilai, hal itu positif sebagai bentuk dukungan terhadap umat Islam yang sedang menjalankan puasa.
"Mereka oke dan betul-betul tidak ada yang jualan. Ini sebagai bentuk dukungan konkret untuk saudara kita yang sedang menjalankan puasa," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
