Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Napi Kabur, 1.133 Penghuni Lapas Makassar Dijaga 8 Petugas

Kompas.com - 08/05/2017, 05:46 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Lapas Klas 1 Makassar, Marasidin Siregar akhirnya angkat bicara terkait seorang terpidana mati dan dua terpidana seumur hidup yang berhasil kabur dari penjara, Minggu (7/5/2017).

Menurut Marasidi, saat malam kejadian, Lapas hanya dijaga delapan orang petugas. Mereka mengawasi seluruh Lapas yang menampung 1.133 narapidana yang ditahan di beberapa blok.

Delapan orang petugas jaga itu dibagi di berapa titik termasuk enam pos jaga. Namun hanya empat pos jaga saja yang terisi, sedangkan dua pos jaga lainnya sedang kosong. Adapun empat orang lainnya berjaga di pintu depan dan berpatroli.

"Tiga narapidana itu kabur dengan menggergaji terali besi pintu angin yang berukuran kecil. Dari situ, mereka lompat keluar dan masuk ke dalam selokan yang tembus ke pos yang kosong. Disitulah, mereka memanjat tembok dengan menggunakan tali dan melompat keluar," bebernya.

(Baca juga: Satu Napi yang Kabur dari Lapas Makassar adalah Pemerkosa 30 Wanita)

Marasidi mengaku sedang menyelidiki asal gergaji kecil yang dimiliki ketiga narapidana yang berhasil melarikan diri dari penjara.

Selain itu, di samping pos tempatnya melompat ditemukan paku yang sudah dibengkok-bengkokkan seperti jangkar sebagai pijakan untuk melompati tembok tinggi.

"Kaburnya tiga narapidana itu antara pukul 03.00 Wita hingga pukul 04.00 Wita yang memang waktu itu jam rawan," tuturnya.

Tiga narapidana yang melarikan diri ini tergolong kelas berat. Seorang di antaranya divonis hukuman mati dan dua orang lainnya divonis hukuman seumur hidup.

"Kita sudah bentuk tim, kita akan kejar. Kita gini saja, saya sarankan lebih baik menyerahkan diri saja, kita udah bentuk tim. Kalau mereka melawan terpaksa kami akan lakukan tindakan tegas. Kita akan kejar kemanapun, lembaran DPO-nya juga sudah kita sebar," tegasnya.

Kompas TV Kepala Lapas Rutan di Riau Dinonaktifkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com