KOMPAS.com - Perkembangan berita terkait kasus pembunuhan satu keluarga di Medan masih mencuri perhatian karena pelakunya tengah diperiksa.
Alasan Andi Lala membunuh Riyanto dan keluarganya membuat publik penasaran. Ternyata ada konflik karena sabu yang mengonstruksi rencana pembunuhan ini.
Selain itu, sang otak pembunuhan ternyata sudah pernah terlibat pembunuhan lain sebelumnya.
Konflik Keraton Solo juga menarik perhatian pembaca. Kali ini soal Putri Raja Keraton Solo, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, yang terkurung di dalam keputren atau kediaman putri-putri raja setelah pengosongan Keraton Solo dilakukan oleh Polda Jawa Tengah sesuai permohonan Raja Keraton Solo, Paku Buwono XIII. Mengapa?
Berikut ini 5 berita populer dari Nusantara yang tak boleh Anda lewatkan:
1. Dendam karena Sabu di Balik Pembunuhan Satu Keluarga di Medan
"Aku bunuh Riyanto dan keluarganya karena dendam. Sebulan lalu, aku pesan sabu sama Riyanto seharga Rp 5 juta. Tapi sabunya tak pernah ada, kutanya, nanti-nanti aja katanya," kata Andi Lala kepada penyidik, Senin (17/4/2017).
Dirreskrimum Polda Sumut Nurfallah mengungkapkan kronologinya. Sabtu (8/4/2017) tengah malam, dengan sepotong besi padat yang disembunyikannya di punggung, Andi Lala mendatangi rumah korban diantar tersangka Roni dan Andi Sahputra.
Karena masih kerabat dan sudah biasa berkunjung, para penghuni rumah yang lain tak ada yang merasa curiga.
Andi mengajak Riyanto menikmati sabu dan korban tak menolak. Setelah Riyanto terlihat fly,
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Sebelum Bunuh Satu Keluarga, Andi dan Istrinya Terlibat Pembunuhan Berencana dan berita lainnya dalam TOPIK Pembunuhan Satu Keluarga di Medan
2. Konflik Keraton Solo, Seorang Putri Terkurung di Keputren
Timoer adalah sekian dari beberapa abdi dalem atau pengabdi kerajaan yang masih bertahan di Keraton Solo hingga Minggu (16/4/2017) sore.