Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Ganjar, Warga Curhat soal Biaya Nikah di KUA

Kompas.com - 15/03/2017, 07:53 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar dialog terbuka bersama masyarakat di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2017) malam.

Dalam dialog yang bertajuk 'Ngopi Bareng Ganjar' itu, sejumlah warga menyampaikan keluhannya kepada orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Imam Muhaimin misalnya. Tokoh masyarakat Desa Bogosari, Kecamatan Guntur, Demak itu mengeluhkan mahalnya biaya proses perkawinan di Kantor Urusan Agama. Dia mengadukan keluhan warga terkait biaya nikah yang mencapai Rp 1 juta.

"Di tempat saya, kalau nikah di rumah mosok harus bayar Rp 1 juta dan kalau di KUA Rp 500.000. Katanya biaya nikah itu kan gratis. Niki pripun, Pak Gubernur? (ini bagaimana, Pak Gubernur)?" keluh Imam.

Menurut Imam, warga tidak bisa berbuat apa-apa lantaran permintaan biaya berasal dari petugas KUA sendiri. Dia menilai bahwa biaya nikah yang mencapai jutaan tersebut sangat memberatkan warga.

"Dengan biaya nikah sebesar itu, kami rakyat kecil tentu saja keberatan, tapi mau bagaimana lagi," ujarnya.

Mendapat laporan itu, Ganjar mengatakan bahwa sesuai ketentuan Kementerian Agama, biaya nikah itu seharusnya gratis jika dilaksanakan di kantor KUA.

"Kalau di luar KUA, biaya nikah hanya Rp 600.000 dan itu pun ditransfer via bank, di luar itu ya pungli namanya," kata Ganjar.

Dialog interaktif yang digelar di depan rumah Kepala Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Demak, Bambang Untoro, tersebut berlangsung cair dan penuh keakraban.

Selama dua jam, sekitar seribu orang mengikuti dialog tersebut hingga selesai. Para Kepala desa dan perangkat, guru, petani, dan masyarakat umum mengikuti dialog tersebut dengan seksama.

"Pak Bupati, itu ada pungli, segera tertibkan ya," kata Ganjar kepada Bupati Demak M Natsir yang juga ikut dialog dalam acara.

Selain pungli KUA, warga juga mengadukan persoalan lainnya, seperti harga gabah yang anjlok, kesejahteraan kepala desa dan guru madrasah diniyah, gaji guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap, persoalan banjir serta normalisasi sungai.

Ganjar mengajak warga untuk berdiskusi agar bisa bersama-sama memecahkan masalah. Seusai acara ngopi bareng, Ganjar kebanjiran permintaan untuk berfoto selfie, terutama dari ibu-ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com