Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kecelakaan, Bupati Dedi Larang Bus dan Truk Masuk Kota

Kompas.com - 13/03/2017, 12:10 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melarang bus umum dan truk melewati Gerbang Tol Jatiluhur dan memasuki Purwakarta Kota.  

“Mulai hari ini tidak boleh masuk. Dinas Perhubungan sedang buat suratnya,” ujar Dedi di Purwakarta, Senin (13/3/2017). 

Dedi mengaku, larangan tersebut imbas dari kecelakaan yang terjadi hari ini di Ciganea Purwakarta. Bus Prima Jasa jurusan Garut-Bekasi menabrak satu angkot dan empat motor. Kejadian ini menyebabkan tiga orang tewas dan satu orang kritis.

“Purwakarta itu bukan tujuan tapi daerah perlintasan. Makanya terminal pun tidak pernah digunakan,” ungkap Dedi.

Karena itu, ia menyarankan bus umum masuk di Gerbang Tol Sadang atau Cikopo bukan Jatiluhur. Dengan cara ini, trayek tidak berubah, hanya jalur yang dilaluinya sedikit berubah.

Misalnya, bus dari arah Bandung selama ini masuk ke GT Jatiluhur lalu Ciganea, Purwakarta Kota, baru kemudian masuk ke Sadang. Nantinya, bus bisa langsung keluar di GT Sadang sehingga tidak perlu masuk ke Purwakarta Kota.

“Sadang dan Cikopo merupakan jalur kosong, jadi risikonya lebih kecil ketika ada kecelakaan. Sedangkan Ciganea jalur padat. Sudah tidak cocok digunakan bus umum dan truk,” ucapnya.

Dedi mengaku, urusan trayek ada di pusat. Namun yang dilakukannya, tidak lebih dari upaya untuk menyelamatkan warga.

Apalagi sejak Jembatan Cisomang Tol Cipularang ditutup untuk truk, jumlah kecelakaan di Purwakarta yang melibatkan kendaraan besar meningkat. “Coba saja tanya polisi, berapa truk yang masuk jurang dan menerobos rumah warga,” imbuhnya.

Kecelakaan ini disebabkan banyak hal. Mulai dari kelalaian sopir, geografis Purwakarta yang naik turun, dan kelaikan kendaraan. Seperti kejadian hari ini yang disebabkan rem blong.

“Lalu bagaimana itu bus yang rem blong bisa lolos KIR (pengujian kendaraan bermotor),” tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com