Mobil Dirusak Sopir Angkot Bandung, Satu Keluarga Alami Trauma

BANDUNG, KOMPAS.com – Rasa takut dan trauma masih dirasakan Ken (25) dan keluarganya, terutama Kaisya (1). Ibu dan anak ini turut berada di mobil Avanza yang dikemudikan suaminya, Egi Muhammad (29).

"Kami semua trauma termasuk anak saya," ujar Ken sambil menggendong Kaisya di Markas Polsek Regol, Kamis (9/3/2017).

Trauma itu dialaminya setelah mobil yang ditumpanginya menjadi sasaran pengrusakan sekelompok orang yang diduga sopir angkot yang hendak demo di Gedung Sate. pengrusakan terjadi di Jalan BKR di perempatan BKR-Jalan Sriwijaya sekitar pukul 08.30 WIB.

(Baca juga: Dikira Taksi "Online", Mobil Keluarga Dirusak Sopir Angkot Bandung)

Selain Egi dan anak istrinya, di dalam mobil itu ada kakak Egi, Depi KN (30) dan kedua orang tuanya Asep Kusmara (55) dan Neneng Darmayanti (53).

"Saat kejadian, di dalam semuanya panik, istri saya, kakak saya, ibu saya semuanya teriak-teriak," kata Egi kepada Tribun di Mapolsek Regol.

Egi yang mengemudikan mobil ini menuturkan, ia bersama anggota keluarga yang lain berangkat dari kediamannya di komplek Margahayu Kencana, Kelurahan Margahayu Selatan, Kecamatan Margahayu, Kota Bandung. Mereka hendak ke Purwakarta untuk menjemput anggota keluarga lain.

Saat di perjalanan tepatnya di Jalan BKR, ia melihat ada iring-ringan angkot yang akan melakukan demo. Ia pun sempat menepikan kendaraannya terlebih dahulu.

"Tetapi tiba-tiba ada yang memukul bagian belakang mobil. Lalu ada juga yang teriak-teriak, online-online, kami dikiranya taksi online," katanya.

Setelah itu, sekelompok orang melempari mobilnya dengan batu. Bahkan, Egi pun sempat dipukul salah seorang dari kelompok orang itu.

"Ada yang mencoba mengambil kunci mobil. Saya tahan, saya didorong-dorong supaya keluar, tapi saya tetap bertahan, lalu ada yang memukul kepala saya. Baru berhenti setelah polisi datang," tutupnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jabar, 9 Maret 2017, dengan judul: Bayi Kaisya Trauma Saat Mobil Avanza Orangtuanya Dirusak Tiba-tiba