Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2017, 15:03 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Hafidz Trijatnika (26), kelimpungan mencari ibunya, Yeti Resmiati (60), yang sudah sepekan sejak 12 Februari 2017 hilang dari rumahnya di Jalan Teluk Buyung Kidul, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Anak ketiga Yeti ini akhirnya membuat surat laporan kehilangan ke Polda Jawa Barat, Senin (20/2/2017).

"Tanggal 12 Februari 2017 Ibu keluar rumah jam 07.00 WIB pagi. Biasanya beli sarapan. Tapi sampai jam 09.00 WIB enggak pulang-pulang," kata Hafidz saat ditemui di Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung, Senin pagi.

Pada hari yang sama pukul 16.00 WIB, Yeti mengirimkan SMS kepada suaminya. Dalam SMS tersebut, dia pamit kepada suaminya untuk pergi belajar menimba ilmu agama Islam di tempat yang tidak disebutkan olehnya.

Yeti bahkan berpesan kepada suaminya untuk menceraikannya ?dan mencari istri baru. Pasalnya, dia tidak akan pulang lagi ke rumah. 

"Mama pamit mau pergi ke pesantren tapi enggak bilang di daerah mana. Mama minta dicerai tanpa sebab. Saya tanya ke bapak apakah ada masalah sama ibu? Bapak bilangnya enggak ada masalah apa-apa," ungkapnya.

Hafidz curiga, ibunya mengikuti kelompok aliran sesat berkedok pesantren. Pasalnya, sang ayah kerap memergoki ibunya setiap malam menelepon seorang pria yang disebut sebagai ustaz.

"Saya belum tahu motifnya apa. Saya curiga ibu dihipnotis dan ikut aliran sesat," ungkapnya.

Hafidz mengaku sudah pernah melacak nomor telepon yang digunakan ibunya.

"Terdeteksi? di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," katanya.

Adapun ciri-ciri ibunya adalah berkulit kuning langsat, menggunakan jilbab berbadan sedang dan bermata sipit. Pada saat hilang Yeti menggunakan jilbab dan baju gamis warna hitam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com