Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Yoyok Jadi Bupati Batang, Motornya Digadaikan Teman

Kompas.com - 14/02/2017, 11:54 WIB

BATANG, KOMPAS.com - Yoyok Riyo Sudibyo resmi melepaskan jabatannya sebagai Bupati Batang pada Minggu (12/2/2017). Mulai Senin (13/2/2017), Yoyok, sapaan akrabnya, telah menjadi warga biasa.

Senin kemarin, Yoyok sedang berada di Kota Semarang dan menikmati hari-hari pertamanya sebagai warga biasa. Ia terkesan dan merasa bangga kepada masyarakat Batang karena selama ini mereka sangat proaktif dalam membantu pemerintah demi kemajuan Batang.

Sebaliknya, ada masa-masa duka ketika ia duduk di kursi tertinggi pemerintahan Batang. Mantan perwira TNI itu menuturkan, pengalamannya menjadi bupati justru lebih berat dibanding masih dinas di militer.

"Saya bukan politisi, bukan birokrat. Jujur, pengabdian terberat saya bukan saat aktif dinas militer, terjun ke daerah konflik, tapi saat menjadi bupati. Kalau dibilang duka, saya paling banyak ditipu orang sejak jadi bupati," katanya sambil tertawa.

Ia mengaku pernah ditipu temannya. Motor trail merek Kawasaki miliknya digadaikan oleh temannya tanpa izin.

Di mata orang-orang dekatnya, Yoyok dikenal memiliki hobi unik. Ia mengoleksi mobil tua hingga mengendarai trail di hutan dan gunung. Sepeda motor trail Yoyok juga pernah dicuri oleh seorang bekas anggota tim suksesnya.

"Ada tim sukses saya pernah ambil motor trail. Saya cari tidak ada yang ngaku, saya ikhlaskan. Akhirnya ketahuan saat istri tim sukses itu sedang hamil, lalu dia datang ke saya minta maaf," katanya.

Yoyok menegaskan bahwa dia tidak ingin mencalonkan diri lagi sebagai bupati di daerah yang sama, meskipun dinilai berhasil dalam memerintah.

Pria yang pernah mendapat anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award 2015 itu merasa sudah cukup memimpin Batang selama lima tahun.

Ayah dua anak ini berpesan kepada masyarakat Batang agar selalu kompak dan berbagi dalam kebaikan.

"Tutur tinular. Saya meminta maaf selama saya menjabat masih banyak kekurangan. Yang terpenting, siapa pun pengganti saya nanti, hormati, jaga dan dukung pemerintahannya demi Batang lebih baik," ujar Yoyok.

Beberapa hari menjelang purnatugas, Yoyok sering muncul sebagai pembicara di beberapa kegiatan kampus dan televisi nasional.

Yoyok sering memberikan materi tentang pemerintahan bersih dari praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Baginya, pemerintahan dan pembangunan bisa berhasil dimulai dari membersihkan sistem dari orang-orang korup.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan ke depan, Yoyok mengaku belum memutuskan, meski banyak tawaran untuk bergabung di instansi baik pemerintah maupun nonpemerintahan. "Masih menikmati jadi orang biasa," katanya.

Yoyok pun belum memutuskan menerima pinangan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang memintanya menjadi dosen.

Kembali menjadi pengusaha, profesi sebelum menjadi bupati, juga belum pasti dijalaninya. Menurut Yoyok, lahan untuk mengabdi kepada masyarakat sangat luas.
Tidak harus menjadi politisi, birokrat, ataupun kembali menjadi pemimpin daerah.

"Entah saya jadi pedagang atau meneruskan jadi politisi, intinya semua itu mengabdi kepada masyarakat. Prinsip saya, pengabdian tiada akhir," katanya. (MUH RADLIS/TRIBUNJATENG CETAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com