Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Suku Enggano Keluhkan Sulitnya Membawa Warga ke Rumah Sakit

Kompas.com - 14/02/2017, 08:50 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala suku Kaitora di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, Rafly Kaitora mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir ada sejumlah warganya meninggal dunia karena tidak dapat dirujuk ke rumah sakit akibat keterbatasan transportasi.

Belum lama ini, seorang warga Pulau Enggano bernama Ramaldi Kaahoa menderita sakit sejak tiga pekan dan harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu.

Karena kapal laut satu-satunya transportasi di daerah itu sedang dalam perbaikan, Ramaldi terpaksa tidak bisa berobat ke rumah sakit.

(Baca juga Derita Warga Enggano Menahan Sakit Tak Bisa Berobat Saat Kapal Diperbaiki)

"Ramaldi itu salah satu contoh warga kami yang sakit tak bisa berobat karena keterbatasan transportasi. Dalam 10 tahun, tidak kurang dari 7 warga kami meninggal dunia akibat lambat dirujuk ke rumah sakit yang lebih baik. Banyak korbannya itu," kata Rafly Kaitora, Selasa (14/2/2017).

Menurut dia, sejauh ini keberadaan puskesmas di Pulau Enggano cukup baik, terdapat beberapa perawat dan dua tenaga dokter.

Namun, saat pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut atau harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitas, sering kali ada kendala akibat keterbatasan transportasi laut.

"Banyak warga meninggal dunia karena lambat menerima layanan kesehatan lanjutan. Kalau Anda tidak percaya, kapan Anda ke Enggano saya akan antarkan pada masyarakat yang keluarganya meninggal dunia karena lambatnya penanganan kesehatan lanjutan," kata Rafly.

Ia merasa sedih dengan kondisi yang terus berlarut-larut dan memakan korban jiwa tersebut.

Rafly berharap pemerintah dapat mencarikan jalan keluar terhadap persoalan kemanusiaan yang terjadi di Pulau Enggano.

Pulau Enggano merupakan sebuah wilayah di tengah Samudera Hindia di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau ini didiami oleh 3,500 jiwa penduduk.

Untuk menuju wilayah ini, dibutuhkan perjalanan laut selama 12 jam menggunakan kapal feri.

Pada saat normal, kapal feri melayani masyarakat dari Pulau Enggano ke Kota Bengkulu dua kali dalam sepekan. Namun, saat ini kapal feri tersebut dalam masa perawatan (docking).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com