Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Amran Sebut DIY Sudah Aman dari Antraks

Kompas.com - 25/01/2017, 15:13 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

KLATEN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan tim khusus dari Kementerian Pertanian telah turun langsung untuk menindaklanjuti dugaan penyebaran virus antraks di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim khusus yang diturunkan tidak diberi batasan waktu. Tim tidak boleh kembali ke Jakarta sampai tugas dituntaskan.

"Kami pantau terus, tim kita minta standby dan enggak boleh kembali ke Jakarta," kata Amran, seusai pertemuan dengan para penyuluh pertanian lepas di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2017).

Amran mengatakan, pihak Kementerian serius untuk menangkal penyebaran virus tersebut. Untuk mempercepat penanganan, tim khusus mendirikan sebuah posko penanganan. Tim ini, kata dia, terus bergerak dan memonitor perkembangan di seluruh wilayah di DIY.

Tim yang ditugaskan juga tanpa batasan waktu. Terkait sebaran virus ini, Amran meminta masyarakat tidak khawatir. Menurut dia, wilayah yang semula dilaporkan terdeteksi antraks dinyatakan aman.

"Tim khusus memusnahkan sapi yang terdeteksi sebagai penyebar virus tersebut. Saat ini negatif dan aman terkendali," tambahnya.

Penanganan antraks seperti halnya penanganan rabies di Pontianak, Kalimantan Barat. Kala itu, tim Kementan berhasil mengatasi dengan respon cepat.

Sementara di lokasi tempat sapi penyebab antraks, telah dilakukan upaya isolasi. Salah satu caranya dengan memusnahkan sapi-sapi yang diduga diserang penyakit.

Penyakit antraks diduga ditemukan pada pertengahan bulan Januari 2017 di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman.

Sebanyak 16 orang warga di Dusun Nroto dan Ngaglik di Desa Purwosari Kabupaten Kulonprogo melaporkan ternak mereka terjangkit penyakit antraks. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com