Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tuntut Solusi Atasi Banjir Cirebon

Kompas.com - 05/01/2017, 05:41 WIB

CIREBON, KOMPAS — Banjir luapan Sungai Ciberes yang merendam 1.475 rumah di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah surut pada Senin (2/1) malam. Namun, warga setempat masih khawatir terjadinya banjir susulan. Mereka menuntut solusi dari Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mengatasi banjir yang rutin terjadi setiap tahun itu.

"Kalau kena banjir terus, capek juga bersih-bersih rumah," ujar Kasmu (60), warga Gebang Udik, di rumahnya, Selasa (3/1/2017).

Siang itu, warga setempat sibuk membersihkan lumpur sisa banjir di rumah masing-masing. Barangbarang, seperti kasur dan pakaian yang terendam banjir, dijemur di halaman rumah warga.

Mereka juga mengangkut sampah yang memadati saluran pembuangan. Warga yang sebagian besar nelayan itu tidak melaut untuk membereskan sisa banjir.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur wilayah timur Kabupaten Cirebon dan daerah hulu, Kabupaten Kuningan, Jabar, sejak Minggu, menyebabkan sejumlah desa di Cirebon bagian timur tergenang. Desa Ambit dan Desa Ciuyah di Kecamatan Waled juga sempat terendam.

Setidaknya, 1.475 rumah di enam desa di Kecamatan Gebang terendam hingga 1,5 meter (Kompas, 3/1/2017).

Warga juga mengkhawatirkan banjir susulan. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi di Majalengka, Jabar, mencatat, curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga Februari.

"Pemerintah, tolonglah bagaimana caranya agar kami tidak terkena banjir lagi," ucap Duskim, warga Gebang Udik.

Sumber banjir berasal dari luapan Sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung yang berhulu di Kabupaten Kuningan. Ketika Kuningan diguyur hujan lebat, wilayah timur Kabupaten Cirebon terancam banjir.

Kondisi tanggul yang tidak memadai, penyempitan sungai, minimnya saluran pembuangan, dan maraknya bangunan di bantaran sungai memicu banjir.

Kecamatan Gebang, yang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Cirebon, misalnya, merupakan permukiman padat penduduk dengan saluran pembuangan yang minim.

Camat Gebang Asep Nurdin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung untuk pengerukan sungai. Ia mengakui, bangunan di bantaran sungai dan di atas Kali Gebang memicu banjir.

Masih mengancam

Ancaman banjir di tiga kabupaten di Provinsi Aceh, yakni Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Timur, juga belum berakhir karena tingginya intensitas curah hujan dan buruknya kondisi sejumlah sungai di tiga kabupaten itu.

Sebelumnya, akibat curah hujan tinggi mulai Minggu (1/1) malam hingga Senin (2/1) dini hari, banjir melanda Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com