Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Korban Penganiayaan Rombongan Pelajar di Bantul Meninggal Dunia

Kompas.com - 14/12/2016, 07:09 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta meninggal dunia akibat penganiayaan oleh kelompok pelajar lain di Jalan Imogiri-Panggang, Dusun Lanteng, Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (12/12/2016).

Korban bernama Adnan Wirawan (16) tersebut mengembuskan napas terakhir pada Selasa (13/12/2016) sekitar pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Sekretaris Majelis Hukum HAM Pengurus Daerah Muhamadiyah Kota Yogyakarta Budi Mulyono mengatakan, korban mengalami luka tusuk di bagian perut.

Semula korban dirawat di RS Jogja International Hospital (JIH). Dari JIH, Adnan dirujuk ke RS Panti Rapih untuk operasi. Namun, korban meninggal dunia sebelum dioperasi.

Budi Mulyono belum dapat memastikan penyebab kematian Adnan apakah karena luka tusuk di perutnya atau hal lain.

"Belum tahu. Masih menunggu keterangan dari dokter," kata Budi, Selasa.

Menurut Budi, penganiayaan terhadap siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta itu merupakan kriminal murni.

Budi meminta kepada kepolisian segera menangkap semua pelaku dan mengusut kasus ini dengan tuntas.

Pihak sekolah maupun Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta juga akan terus mengawal kasus ini.

"Tapi sekali lagi kita percayakan penegakan kasus ini kepada pihak berwajib," kata dia.

Aparat Reskrim Polres Bantul telah menangkap lima orang pelajar yang melakukan penganiayaan terhadap sejumlah siswa SMA Muhammadiyah I Yogyakarta pada Senin lalu.

Lima pelaku penganiayaan yang masih berstatus pelajar ini ditangkap ditempat berbeda.

(Baca juga Serang Rombongan Pelajar dengan Pedang, 5 Siswa di Bantul Diamankan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com