Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 18:54 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyayangkan terjadinya aksi pembubaran kegiatan keagamaan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dilakukan sejumlah orang dari organisasi masyarakat di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Selasa (6/12/2016) malam.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengimbau agar elemen masyarakat memakai instrumen hukum dalam menyampaikan hal yang dianggap tak sependapat.

"Mengimbau agar elemen masyarakat jika ada yang kurang setuju atau apa, menggunakan instrumen hukum, instrumen koridor aturan yang berlaku dengan cara-cara yang baik, tidak dengan cara-cara emosi, tidak dengan cara main hakim sendiri," ujar Emil saat dihubungi wartawan, Rabu (7/12/2016).

Dia pun menegaskan, Pemkot Bandung akan memberikan keleluasan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas keagamaan.

"Pemkot sampai kapan pun pasti akan mendorong mengakomodasi kebebasan beragam semua pihak," katanya.

(Baca juga: Ini Kronologi Penghentian Kebaktian Rohani di Sabuga Bandung)

Sebelumnya, Emil mengeluarkan pernyataan soal insiden pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) di Jalan Tamansari, Bandung, Selasa (6/12/2016) malam. Dia mengaku tengah berada di Jakarta saat proses koordinasi kegiatan berlangsung.

"Mendisposisi koordinasi kepada Badan Kesbangpol sesuai urusan dan tugasnya," ujar Emil dalam akun Facebook-nya, Rabu.

Dalam postingan-nya itu, Emil pun mengeluarkan 10 poin pandangannya soal kejadian tersebut.

Dengan adanya insiden itu, Emil pun melayangkan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia mengaku akan mengupayakan untuk mengganti waktu dan tempat ibadah yang sempat terkendala.

"Pemkot Bandung bersama Panitia KKR akan mengupayakan waktu dan tempat pengganti agar umat Kristiani yang semalam terkendala bisa melaksanakan kegiatan ibadah Natal sebaik-baiknya," kata Emil.

"Pemkot Bandung memohon maaf atas ketidaknyamanan dan semoga di masa depan koordinasi kegiatan ini bisa dilakukan dengan lebih baik oleh semua pihak," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com