Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Semarang, Hotel dan Jalan Umum Mulai Gunakan Energi Surya

Kompas.com - 06/12/2016, 06:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Penggunaan panel surya sebagai energi alternatif terbarukan mulai diminati oleh para pelaku usaha di Kabupaten Semarang.

Meski membutuhkan investasi yang cukup mahal, namun cukup setara dengan biaya listrik selama waktu penggunaan panel, yakni 20 tahun.

Salah satu tempat usaha di Kabupaten Semarang yang menerapkan panel surya sebagai energi alternatif adalah The Wujil Resort and Convention Ungaran.

Hotel terbaru di Ungaran ini mempunyai 36 panel surya ukuran besar dan 30 panel surya ukuran kecil untuk mendukung pencahayaan dan sumber pemanas air.

"Total daya listrik yang dihasilkan mencapai 7.000 Watt, sementara memang hanya untuk pemanas air dan lampu taman," kata Kepala Divisi Teknik The Wujil Resort and Convention Ungaran Suradi, Senin (5/12/2016) siang.

Panel surya ukuran besar ditempatkan di bagian paling tinggi dari hotel bintang tiga itu sehingga sinar matahari dapat tertangkap dengan sempurna.

Energi yang dihasillkan dari penel surya ukuran besar ini digunakan untuk memanaskan air di kamar hotel, dapur dan fasilitas lainnya.

Adapun panel surya dengan ukuran yang lebih kecil menempel langung pada tiang-tiang listrik di bagian luar hotel, seperti taman dan tempat parkir.

"Dengan panel surya ini kami bisa menghemat listrik hampir 50 persen. Apabila ada sinar matahari setengah hari saja, kita tidak memakai listrik untuk pemanas air," kata Suradi.

Tak hanya pelaku usaha, sejumlah fasilitas publik yang menjadi kewenangan dari Pemkab Semarang juga mulai menggunakan panel surya sebagai energi alternatif.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengatakan, sejumlah ruas jalan protokol di Kabupaten Semarang sudah dipasangi lampu penerangan jalan bertenaga surya.

"Kami dapat bantuan dari Pemprov Jateng. Kami masih kaji keefektivan dan keamannya, karena satu set panel surya ini harganya cukup mahal. Harapannya bisa diaplikasikan untuk area yang tidak ada jaringan listriknya," kata Totit.

Selain di jalan protokol, pihaknya juga mengujicobakan satu lampu LED di kantor DPU, Jalan KH Hasyim Asyari, Ungaran.

Lampu ini berluminasi setara 200 Watt, panel surya ukuran panjang 80 sentimeter, lebar 25 sentimeter, dan tebal 5 sentimeter.

Pada perangkat itu juga terpasang sensor otomatis, jika aktivitas di bawahnya banyak maka sinar akan terang sendirinya.

"Kalau ada orang di bawahnya banyak akan semakin terang. Efisien dan simpel, tapi butuh kajian lagi agar aman ketika dipasang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com