Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Warga di Pinggir Rel Digusur, Ratusan Polisi Berjaga

Kompas.com - 28/11/2016, 17:59 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan polisi mengawal proses penggusuran rumah warga yang berada di pinggiran rel kereta api, mulai pusat kota sampai kawasan Pulo Brayan Medan, Senin (28/11/2016).

Meski warga terus mencoba menghadang gerakan alat berat dengan membakar ban bekas di tengah-tengah rel, namun sia-sia.

Seorang ibu sambil membawa anaknya yang masih berseragam sekolah berteriak meminta polisi mundur.

"Jangan kalian buat kami macam teroris," teriaknya.

Rumah pertama yang digusur berada di kawasan Jalan Ampera  Glugur Darat II, Medan Timur. Pemiliknya, Said (81), pasrah melihat tempat tinggalnya rata dengan tanah.

"Mau kayak mana lagi, namanya tanah negara. Kami pun udah menyewa di tempat lain," kata Said.

Dia mengaku pernah dipungut uang Rp 180.000 per tahun yang dilakukan petugas PT KAI.

"Tapi akhir-akhir ini tak pernah dikutip lagi," ungkapnya.

Humas PT KAI Divre I Sumut Aceh Joni Martinus membantah adanya uang kutipan kepada penghuni rumah di pinggiran rel.

"Setahu saya tidak ada PT KAI melakukan pengutipan, tapi silakan dibuktikan. Kami komitmen, kalau ada petugas yang bermain maka akan diselesaikan dengan hukum yang berlaku," kata Joni.

Penggusuran dilakukan PT KAI karena sedang dibangun jalur rel ganda dan layang kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com