SAMARINDA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 dan personel Polres Penajam Paser Utara menangkap satu pelaku lain yang diduga terkait pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Satu orang terkait ledakan bom di Gereja Oikumene ditangkap di Penajam Paser Utara," kata Kapolresta Samarinda Kombespol Setyobudi Dwiputro, Jumat (18/11/2016).
Sebelumnya, terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene diketahui berinisial Jo. Dia ditangkap di Jalan SMP 5, Desa Girimukti, Kebupaten Penajam Paser Utara, Jumat siang.
"Saya belum tahu apakah dia terduga otak peledakan atau bukan karena belum dilakukan pemeriksaan. Namun, memang betul jika ada satu orang ditangkap di Penajam Paser Utara, terkait bom di Gereja Oikumene," ungkap Setyobudi.
Menurut Setyobudi, Jo akan dibawa ke Samarinda untuk diperiksa.
"Masih akan diperiksa, kemudian dicocokkan keterangannya dengan hasil pemeriksaan terhadap pelaku dan aksi-saksi lainnya yang diamankan di Samarinda," ujar Setyobudi.
Bom molotov meledak di Gereja Oikumene di Kota Samarinda, Minggu pagi sekitar pukul 10.15 WITA, menyebabkan lima orang terluka, empat di antaranya menderita luka bakar serius dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.
Salah satu korban adalah balita bernama Intan Olivia Marbun (2,5). Keesokan harinya, Intan meninggal dunia akibat luka bakar yang membengkakkan paru-parunya setelah menghirup asap saat ledakan bom di gereja itu.
Pelaku pengeboman bernama Juhanda ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan berenang di Sungai Mahakam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.