Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Bermasalah di Bank Papua Sudah Mencapai Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 12/11/2016, 10:02 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kredit bermasalah di Bank Papua mencapai Rp 1,5 triliun hingga bulan Juni 2016 atau dengan persentase 11,18 persen.

Hasil ini telah melebihi batas rasio kredit bermasalah yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.

Kepala Bagian Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Papua, Steven Parinusa, di Jayapura, Sabtu (12/11/2016) mengatakan, rasio kredit bermasalah di bank telah melewati ambang batas yang ditetapkan pihaknya, yakni 5 persen untuk kredit bermasalah di suatu bank.

“OJK telah menetapkan standar rasio kredit bermasalah tak boleh melewati 5 persen. Biasanya, kami segera memberikan peringatan bagi direksi di bank yang rasio kredit bermasalah telah melebihi 3 persen,” kata Steven.

Ia menuturkan, kenaikan rasio kredit bermasalah di atas 5 persen di Bank Papua sudah terjadi sejak Desember 2015 lalu.

“Kami telah memberikan pihak direksi Bank Papua segera menurunkan rasio kredit bermasalah. Minimal turun hingga angka 9 persen pada akhir tahun ini,” kata Steven.

Ia pun mengungkapkan, penyebab tingginya rasio kredit bermasalah karena masalah internal dan eksternal di institusi tersebut. Faktor nternal yakni minimnya sumber daya manusia khususnya di bidang perkreditan, sedangkan faktor eksternal adalah banyak debitur di sejumlah bidang usaha yang terkena dampak perlambatan ekonomi di Papua.

“Kami telah menyarankan kepada mereka agar mengoptimalkan upaya penagihan kredit. Selain itu, pegawai di bagian perkreditan harus mendapatkan pelatihan secara berkesinambungan dari lembaga-lembaga yang kredibel,” ujar Steven.

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Papua, Elia Loupatty, mengatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe dalam rapat umum pemegang saham telah menginstruksikan agar pihak Bank Papua segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Pemprov Papua mengawasi kinerja Bank Papua melalui laporan keuangan yang dikirim secara berkala. Kami berharap pihak bank lebih cermat dan berhati-hati dalam operasionalnya,” tambah Elia.

Sekretaris Perusahaan Bank Papua La Jimu ketika dikonfirmasi menyatakan belum bisa memberikan komentar secara lengkap terkait masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com