Jembatan Rusak karena Banjir, Dua Desa di Bengkulu Terisolasi

BENGKULU, KOMPAS.com - Banjir bandang menyebabkan jembatan penghubung di Desa Hargo Binangun, Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, putus. Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Selasa (9/11/2016) malam. 

Rusaknya jembatan penghubung ini menyebabkan Desa Simpur Ijang dan Desa Mekar Jaya terisolasi karena jembatan tersebut merupakan akses masyarakat menuju keluar ke ibu kota Kabupaten.

"Sebelumnya memang sudah rusak dan diperbaiki namun banjir tadi malam menyebabkan jembatan putus," kata Pjs Kades Simpur Ijang Budiman, Rabu (9/11/2016).

Jembatan yang dibangun pada tahun 1981 tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar 376 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Simpur Ijang dan Desa Mekar Jaya.

"Kami, warga transmigrasi, masuk tahun 1982 jembatan itu sudah ada," ucap Budiman.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Seluma, Irihadi, mengatakan, pembangunan jembatan tersebut akan dianggarkan dalam APBD 2017 dan sementara ini akan dibangun jembatan darurat.

"Sudah dianggarkan di APBD 2017, sementara ini kita bangun jembatan darurat," tutur Irihadi saat mengecek lokasi jembatan putus tersebut.

Dia berharap, pemerintah pusat bisa ikut membantu Pemda Seluma dalam menuntaskan ketertinggalan sebab APBD Seluma sangat terbatas.

Selain merusak jembatan, banjir juga mengakibatkan puluhan rumah di wilayah itu terendam. Selain merendam rumah, banjir juga merendam beberapa unit mobil dan motor milik warga.