Pembangunan Waduk yang Diresmikan Jokowi Terkendala Pembebasan Lahan

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Pembangunan Waduk Krueng Keureuto di Paya Bakong, Aceh Utara, diperkirakan bakal molor.

Waduk yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu seharusnya selesai tahun 2019. Namun, karena sebagian lahan belum dibebaskan, waduk itu diperkirakan baru siap pada 2021.

Hal itu diungkapkan oleh perwakilan PT Brantas Abipraya, Jokomen, saat menerima kunjungan Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto di lokasi pembangunan waduk terbesar di Aceh tersebut, Minggu (30/10/2016).

"Sudah empat bulan kami menunggu kepastian pembebasan lahan dari pemerintah Aceh. Karena lahan belum selesai, kami prediksi bakal molor selesai waduk ini dibangun," Joko.

Sementara itu, Dedy meminta masyarakat mendukung pembangunan waduk tersebut. Ia berpendapat bahwa bendungan itu sangat bermanfaat untuk memasok kebutuhan air bersih, listrik, dan lain sebagainya.

"Rencana ada tim Provinsi Aceh yang datang menyelesaikan masalah lahan itu. Semoga bisa segera rampung," kata Dedy.

Dia berharap masyarakat pemilik lahan sabar menunggu penyelesaian ganti rugi dari pemerintah. Ia meminta warga tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pemerintah Aceh belum membayar lahan yang dibebaskan karena menunggu kepastian jumlah pemilik lahan.

Belum lama ini, pemilik lahan telah berdemonstrasi di Kantor DPRK Aceh Utara, pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dan Bank BNI Syariah Lhokseumawe. Mereka meminta agar biaya ganti rugi lahan segera dibayarkan.

(Baca juga Ini Alasan Ganti Rugi Lahan di Sekitar Waduk Jokowi Belum Dibayarkan)