Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Tanpa Perekrutan, Profesi Dosen Makin Langka

Kompas.com - 30/10/2016, 17:29 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Dalam empat tahun ke depan, sebanyak 10.000 dosen memasuki usia pensiun. Sementara itu, nyaris tidak ada perekrutan dosen dua tahun terakhir ini.

"Artinya, profesi dosen dan tenaga kependidikan semakin langka," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ali Ghufron Mukti kepada Kompas.com, Sabtu (29/10/2016).

Ali menjelaskan, selama dua tahun terakhir ini hampir tidak ada pembukaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk dosen. Kalaupun ada rekrutmen, itu untuk kebutuhan kampus masing-masing, bukan CPNS.

Menurut Ali, saat ini tenaga dosen di perguruan tinggi negeri baru sekitar 5.350 orang. Pihaknya tengah menggodok bagaimana caranya mengangkat mereka sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

"Kebutuhan dosen cukup mendesak," kata dia.

Ia mengatakan, pengangkatan pegawai pemerintah bisa melalui peraturan presiden maupun menteri. Untuk mengangkat dosen menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama, setidaknya dibutuhkan dana Rp 300 miliar setahun.

Kemenristekdikti berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu karena rasio jumlah dosen akan berpengaruh pada kualitas pendidikan yang akan memengaruhi daya saing bangsa pada persaingan global.

"Umumnya mereka ingin menjadi PNS karena alasannya lebih terjamin. Tapi sampai sekarang belum ada rekrutmen untuk dosen," ujar Ali.

Selain persoalan kualitas, kata Ali, jumlah dosen pun harus bertambah. Untuk itu, ia berharap dosen untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com