Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Asal Solo Pasarkan Pakaian Anti-radiasi Nuklir ke Jerman

Kompas.com - 14/10/2016, 20:05 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Perusahaan tekstil asal Solo, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), memasarkan seragam militer anti-radiasi nuklir dan bahan kimia berbahaya ke Jerman dan Malaysia.

"Kita sudah mengerjakan produk seragam CBRN untuk Jerman dan Malaysia," kata Vice President Director PT Sritex Tbk. Iwan Kurniawan Lukminto di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/10/2016).

Seragam anti-radiasi nuklir itu dikenal dengan spesifikasi CBRN (chemical, biological, radiation and nuclear) yang merupakan jenis yang bertahan menghadapi bahan kimia dan biologis berbahaya, radiasi, dan nuklir.

"Kalau kita melihat secara keseluruhan 30 persen produk militer yang kita kerjakan untuk dalam dan luar negeri," ujarnya.

Menurut Kurniawan, Indonesia sendiri saat ini belum menggunakan pakaian seragam anti-radiasi nuklir itu.

Dia juga mengatakan, 95 persen seragam militer Indonesia dikerjakan oleh Sritex, termasuk sebagian besar pakaian dasar harian dan lapangan.

Selain seragam militer anti-radiasi nuklir, Sritex juga membuat produk dengan spesifikasi lainnya, seperti anti-air dan anti-api.

Kurniawan menyebut, permintaan seragam militer Indonesia sekitar 1,2 juta potong per tahun, sementara permintaan di negara-negara asing sekitar sejuta hingga 1,5 juta potong per tahun.

"Uniform Indonesia permintaan per tahun secara keseluruhan untuk TNI sekitar 1,2 juta potong. Itu belum termasuk dengan instansi lain," ujarnya.

Permintaan seragam militer, dikemukakannya, kebanyakan dari negara-negara di Timur Tengah dan Eropa, seperti Jerman, Austria, Norwegia, Belanda, dan Swedia.

Sritex menyuplai seragam militer di 30 negara di dunia dengan berbagai macam spesifikasi, antara lain Malaysia, Kuwait, Austria, Sudan, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com