Bupati Elisa Apresiasi Pesta Budaya Asmat

JAYAPURA, KOMPAS.com--Bupati Asmat Elisa Kambu mengapresiasi pesta budaya Asmat yang digagas oleh Keuskupan Agats-Asmat yang setiap tahun dilaksanakan.

Ketika di konfirmasi dari Jayapura, Selasa, Bupati Elisa mengatakan pihaknya mengapresiasi pengelaran pesta budaya Asmat, dan budaya tersebut akan dilanjutkan dengan demonstrasi menganyam noken, ikat pingggang berbahan lokal oleh seniwati.

Sedangkan para seniman seni patung, kata dia, panitia telah menyediakan bahan kayu Pit, masing-masing seniman diberi waktu lima jam untuk memahat patung sesuai model dan ciri khas tiap rumpun.

Lanjut dia, pada puncak pesta budaya Asmat yang XXXI yakni pada 12 Oktober 2016 akan ada lelang hasil ukiran dari para seniman yang mengikuti pesta budaya dan juga lelang anyaman hasil karya para pengrajin anyaman.

"Ini momentum untuk terus mengagumi karya Agung Tuhan lewat pesta Budaya Asmat. Kami dari Pemerintah tetap memberi dukungan," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah setempat berkomitmen mempertahankan pesta budaya Asmat itu dan wajib dilakukan tiap tahun oleh Keuskupan Agats.

Sementara itu, Erik Sarkol selaku ketua panitia pesta budaya Asmat ketika dikonfirmasi mengatakan hasil karya ukir akan diseleksi.

"Dari sekian karya yang dihasilkan akan diseleksi dan tatap diberi pembinaan masuk ke dalam sanggar, bagi yang belum tergabung ke dalam sanggar," ujarnya.

Erik yang juga kurator Museum Asmat ini menambahkan setiap malam selama pesta budaya berlangsung, masing-masing tim tari juga mementaskan drama tari.

Pesta budaya Asmat XXXI di lapangan papan Yosudarso Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat, Papua, sejak Jumat (7/10) hingga 12 Oktober 2016.