3 dari 7 Santri yang Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

LAMONGAN, KOMPAS.com – Satu per satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang dikabarkan tenggelam pada Jumat (7/10/2016) pagi di Bengawan Solo akhirnya mulai ditemukan oleh tim Basarnas.

Menjelang petang, tim Basarnas yang juga dibantu oleh personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Gresik, menemukan tiga santri dari total tujuh santri yang dilaporkan tenggelam.

Hanya saja, tim Basarnas belum dapat mengenali identitas ketiga santri yang ditemukan tim dalam keadaan meninggal dunia tersebut. Sebab, ketiga jenazah langsung dibawa ke Puskesmas Karang Kembang, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, untuk diidentifikasi.

“Kami belum tahu siapa saja mereka, karena saat ini masih sedang dilakukan proses identifikasi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Suprapto saat dikonfirmasi, Sabtu (8/10/2016).

Suprapto pun menjelaskan bahwa ketiga jenazah tersebut tak langsung ditemukan sekaligus. Korban pertama ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, sementara dua lainnya mendekati pukul 16.00 WIB.

“Namun mereka bertiga ditemukan di lokasi yang tak lebih dari 1,5 kilometer dari titik awal mereka tenggelam,” jelasnya.

Dengan ditemukannya tiga korban, maka kini tersisa empat santri saja yang belum diketahui keberadaannya. Tim pencarian menghentikan pencariannya pada pukul 18.00 WIB karena hari sudah gelap.

Sebelumnya diberitakan, tujuh orang santri Ponpes Langitan tenggelam di Bengawan Solo. Para korban antara lain Abdullah Umar (15), M Barikli Amri (12), M Lujianid Dani (13), M Muksin (16), Khabib Rizki (15), Mabrur (19), dan Afiq Fadhil (19).