Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparatur Desa di Banyuwangi Dapat Beasiswa untuk Kuliah

Kompas.com - 05/10/2016, 07:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Sebanyak 127 aparatur desa yang ada di Banyuwangi mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Prodi Pengembangan Masyarakat Islam di Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Banyuwangi.

Pada kuliah perdana yang diadakan pada Selasa (4/10/2016), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, dengan adanya beasiswa untuk aparatur desa diharapkan kualitas SDM aparatur desa semakin meningkat sehingga pelayanan publik kepada masyarakat lebih baik.

"Selain itu harapannya juga ada peningkatan kapasitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Saya lihat tadi modul modulnya sangat bagus," katanya.

Para peserta beasiswa tersebut harus menyelesaikan 148 sks yang ditempuh selama delapan semester dengan biaya Rp 10 juta yang diambilkan dari dana desa serta beasiswa.

"Ini lebih efektif dari pada mengirim aparatur untuk pelatihan diluar kota karena lebih banyak jalan jalannya dari pada belajarnya," jelas Bupati Anas kepada Kompas.com Selasa (4/10/2016).

Sementara itu Emmy Hidayati, salah satu Dekan Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Banyuwangi, menyebutkan, selama ini aparatur desa mengalami kebuntuan inovasi dan masih memaknai hanya menerima program secara instruktif dan menjadi mobilisasi dari program pusat.

"Judul besarnya adalah kuliah aparatur desa dan nanti akan mengeluarkan sarjana sosial yang bisa memberdayakan masyarakat, serta memunculkan inisiatif-inisiatif ekonomi warga di tingkat desa, termasuk mewujudkan pengelolaan desa yang akuntabel dan berkelanjutan. Desa ini ujung tombak," ucap Emmy.

Ia mengatakan,  untuk menyusun kurikulum, IAI Ibrahimy didampingi sejumlah akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta serta didampingi langsung oleh Australian Aid.

Adapun perkuliahannya berlangsu sore hari setelah jam kerja agar tidak menggangu pelayanan.

Hadi sumarsono (44), Kaur Pembangunan Desa Balak Kecamatan Songgon mengatakan, ada lima orang dari Desa Balak yang ikut kuliah tersebut yaitu dirinya, sekdes, kaur kesra, kaur umum dan kaur keuangan.

"Ini kesempatan baik kenapa tidak dimanfaatkan dan nanti ilmu langsung diaplikasikan pada saat tugas," kata Hadi.

Walaupun lulusan SMA, dia mengaku tidak kesulitan mengikuti kuliah. "Yang penting optimistis," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com