Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalbar Pinjam Uang demi Bisa Pergi ke Padepokan Dimas Kanjeng

Kompas.com - 04/10/2016, 19:12 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Belasan warga Kalimantan Barat masih belum kembali dari Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur. Seorang di antaranya dikabarkan telah meninggal dunia.

Seorang warga Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, bernama Wasir dikabarkan meninggal dunia saat berada di Padepokan Dimas Kanjeng yang saat ini santer diberitakan. Wasir bersama 17 warga Sungai Pinyuh lainnya, sudah dua bulan terakhir bergabung di padepokan tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Polisi Suhadi SW mengatakan, dari 18 warga Kalbar yang mendatangi padepokan tersebut, 15 orang di antaranya masih belum kembali.

"Sebagian besar mereka yang berangkat ke sana itu pedagang. Bahkan ada yang sampai meminjam uang di koperasi dengan menjaminkan rumahnya sebagai agunan dan saat ini sudah disita pihak koperasi," ujar Suhadi, Selasa (4/10/2016) di Pontianak.

Di antara warga yang belum kembali itu, salah satunya bernama Waris dan dikabarkan telah meninggal dunia.

Menurut Hartono alias Tono, tetangga Waris yang masih berada di Padepokan Dimas Kanjeng, Waris meninggal karena penyakit asma dan kencing manis. Jenazah Waris telah dimakamkan di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Polda Kalbar berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk mendalami penyebab kematian Waris.

Waris merupakan satu rombongan dengan Hartono bersama dua orang lain yang saat ini sudah kembali ke Sungai Pinyuh, yaitu Junaidi ibrahim (46) dan Abu Bakar (42).

Selain Hartono, yang belum kembali adalah Sukarno, Tri Nengsih, Sulastri, Tri Margono, Abdul Muin, Nasrin, Azizah, Zainudin, Rangga, Slamet, Munajat, Yadi, Surya, dan Erwan.

"Kepolisian mengimbau kepada warga masyarakat yang merasa dirugikan oleh Taat Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, untuk melapor kepada aparat kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti," ujar Suhadi.

Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng ditangkap oleh polisi karena diduga terlibat pembunuhan terhadap anak buahnya. Banyak pengikut Dimas Kanjeng yang percaya bahwa dia dapat menggandakan uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com