Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Bupati dan Ketua DPRD di Madura Inginkan Pembentukan Provinsi Istimewa

Kompas.com - 03/10/2016, 20:49 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Warga Pulau Madura semakin bulat menyatakan keinginannya untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai sebuah provinsi.

Para bupati dan ketua DPRD kabupaten serta ulama dan akademisi se-Pulau Madura mengharapkan agar daerah tersebut menjadi provinsi istimewa.

Ketua Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura Ahmad Zaini mengatakan, Madura memiliki sejarah panjang sebagai sebuah wilayah istimewa.

Menurut Ahmad, Madura memiliki teritorial terpisah dari Pulau Jawa sebelum adanya jembatan Suramadu. Kekhasan Madura juga ditunjukkan oleh keberadaan bahasa dan budaya tersendiri. Madura juga punya ciri khas sebagai daerah religius.

"Madura juga kerajaan sendiri dan pernah menjadi negara bagian saat Hindia Belanda," kata Ahmad, Senin (4/10/2016).

Ia mengatakan, usulan status keistimewaan Madura itu sebagai sebuah provinsi itu akan diajukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut dia, ada dua hal yang akan disampaikan ke MK, yakni gugatan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan usulan tentang keistimewaan Provinsi Madura.

(Baca juga Bupati Se-Madura Tempuh Judicial Review Bentuk Provinsi Madura)

Hari ini para bupati dan wakil bupati serta ketua DPRD kabupaten se-Madura mengadakan pertemuan tertutup di Pamekasan untuk membahas rencana tersebut.

Bupati Sumenep A Busyro Karim, yang menjadi juru bicara bupati se-Madura, mengatakan bahwa sejak ada kesepakatan untuk menjadikan Madura sebagai provinsi, jangan ada lagi yang menonjolkan daerahnya masing-masing. Madura adalah suatu kesatuan dan nama inilah yang harusnya ditonjolkan.

"Aceh besar bukan karena ego sektoral per daerah, tapi sudah berbicara Aceh sebagai kawasan sehingga lebih kuat didengar oleh pemerintah pusat," kata Busyro.

Sementara itu, akademisi hukum Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, Deni Setya Bagus Yuherawan, mengajak warga Madura untuk menyampaikan petisi secara tertulis. Petisi itu juga akan diikuti oleh kepala desa se-Madura.

"Kalau kita satu suara, besar harapan Madura akan cepat jadi provinsi baru," kata Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com