Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu Toilet Jadi Ikon Kotanya, Mahasiswa Parepare Demo dan Bentrok dengan Aparat

Kompas.com - 03/10/2016, 15:20 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Parepare, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa memprotes proyek pembangunan toilet senilai Rp 700 juta, Senin (3/10/2016).

Karena aksi mereka tak diterima oleh DPRD Kota Parepare, mahasiswa bentrok dengan aparat.

“Pembangunan hanya toilet, dianggarkan Rp 1,3 miliar dengan dua toilet, masing-masing Rp 700 juta. Mestinya pemerintah lebih peduli pada warga miskin atau dunia pendidikan yang dimana masih banyak sekolah yang rusak,“ teriak Nurham, koordinator lapangan di depan kantor DPRD Kota Parepare.

Baca juga: Diprotes, Proyek Toilet Umum Capai Rp 700 Juta Per Unit

“Yang menjadi hal lucu yang membuat malu Kota Parepare, Sulawesi Selatan, toilet ini akan menjadi ikon, kan lucu? WC akan menjadi ikon sebuah kota Bandar Madani," timpal Bakri, salah seorang mahasiswa.

Menurut Bakri, jika pelancong dari Makassar menuju Toraja, wisatawan akan makan di Maros dengan roti Maros. Lalu singgah di Kabupaten Barru dengan menyantap makanan khas Gigoso. Setelah itu mereka mampir buang air besar di toilet mahal di Kota Toilet, Parepare.

Baca juga: Toilet Rp 700 Juta Akan Jadi Ikon Baru Kota Parepare

Tidak diterima oleh anggota DPRD Kota Parepare, ratusan mahasiswa akhirnya berusaha menyerobot masuk ke kantor dewan. Namun aksi mereka dicegah oleh aparat keamanan yang sudah dari tadi berjaga.

Aksi saling dorong antara pendemo dan aparat keamanan pun tak terelekkan. Mereka bentrok dan saling pukul.

Kericuhan berhenti. Pendemo kemudian pindah melakukan unjuk rasa di depan kantor wali kota Parepare. Di sana, para mahasiswa kembali bentrok dengan aparat karena aksi mereka tak direspons wali kota.

"Pengecut Wali Kota Parepare Taufan Pawe, tak mau menemui mahasiswa untuk menjelaskan kenapa pembangunan toilet menelan anggaran yang terbilang fantastis Rp 700 juta,“ teriak Nurham.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com