Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda Gorontalo Raih Gelar Adat dari 5 Kerajaan

Kompas.com - 01/10/2016, 11:40 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Pemangku Adat Gorontalo (Buatula Towulongo lo Udulowo  Limo lo Pohalaa) menganugerahi gelar adat (pulanga) kepada Prof Dr Winarni Monoarfa sebagai Ti Tidito Lo Hunggia atau Pemimpin perempuan cerdas, arif bijaksana dan bersahaja, Sabtu (1/10/2016).

Penganugerahan diberikan dalam upacara kebesaran adat yang menghadirkan pemangku adat dari 5 wilayah Pohalaa (kerajaan) di Gorontalo.

Genderang adat (handalo) dibunyikan menandakan uoacara kebesaran dimulai. Dilanjutkan dengan mopobulito atau mengatur tempat duduk para pembesar negeri dan mopomaklumu dan momuduo atau mengumumkan penjemputan ke lokasi pengunerahan.

“Tata upacara kebesaran adat Gorontalo ini penuh makna, setiap tahapan diiringi dengan ucapan sastra lisan yang memiliki makna tinggi,” kata Fahmi Ihsan, kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Perhubungan Kominfo Provinsi Gorontalo.

Setelah prosesi momuduo, acaradilanjutkan dengan mopoluwalo (menyilakan keluar dari kamar adat), mopondalengo (melangkah) dengan iringan sajak hulalata lo hunggiya, wolunggomo lo ladiya, adati lo hunggiya, dula hikati-katiya, adati lo tonggota, boungo pilopota, adati tomilito, umalo buli-bulito, Mbui (dengan aturan negeri, tata tertib di istana, dalam adat negeri, tidak berbeda-beda, adat yang berjenjang turun, tidak ada yang berlebihan, adat yang sudah disepakati, telah diramu dan dikukuhkan, Yang mulia).

Sajak tradisi lisan ini diucapkan saat Prof Dr Winarni Monoarfa melangkah demi langkah hingga moohulo’o (menyilakan duduk). Setelah itu dilanjutkan dengan sajak lain yang diucapkan oleh pemangku adat yang berbeda hingga prosesi selesai.

Dalam ruang yang dipagari dengan bambu kuning berhias janur, Prof Dr Winarni Monoarfa mengenakan baju adat warna kuning keemasan, salah satu warna adat Gorontalo (tila bataila) selain ungu, merah, dan hijau.

Lokasi pemberian pulanga dipenuhi oleh orang-orang yang mengenakan baju adat sesuai dengan tingkatannya. Para pemangku adat mengenakan tutup kepala (payungo) dengan baju hitamnya yang khas. Demikian juga undangan yang menduduki posisi tertentu juga memakai baju khas masing-masing.

Prof Dr Winarni Monoarfa adalah Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo yang dinilai para pemangku adat dari 5 kerajaan di Gorontalo memiliki prestasi dan dedikasi tinggi dalam pengabdiannya (ilomata).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com