Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Dipindahkan, Pedagang Lempari Petugas dengan Sayur-mayur

Kompas.com - 28/09/2016, 18:56 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang di kawasan pasar Amahami, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menolak pemindahan tempat jualan melakukan aksi demonstrasi di depan halaman kantor Wali Kota Bima, Rabu (28/9/2016).

Para pendemo langsung berorasi menggunakan pengeras suara.  Para pedagang juga melampiaskan rasa kecewaan mereka dengan melemparkan berbagai dagangannya, seperti timun, terong, dan sayur-mayur ke arah petugas yang berjaga di dalam halaman kantor wali kota.

"Kami hanya meminta tetap berjualan di tempat semula. Dari pada sayur kami enggak laku, kita hambur dan lemparkan saja," kata Koordinator pedagang sayur, Badria saat berorasi.

Sebelumnya, para pedagang itu menempati kawasan sebelah timur pasar Amahami, Kota Bima. Namun sejak 8 hari yang lalu, mereka dipindahkan ke dalam los pasar yang berada di sisi barat pasar setempat.

Badaria mengaku, sejak dipindahkan omzet para pedagang menurun hingga 80 persen. Hal ini dikarenakan pembeli sepi akibat pengunjung yang melintas di los yang mereka tempati sangat sedikit.

“Di tempat sekarang sepi pembeli. Sehari-hari kami hanya dapat Rp 8.000, paling tinggi Rp 30.000 per hari,” ujarnya.

“Mending ditempat yang dulu, sehari-hari kami bisa dapat Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per hari. Kalau di tempat sekarang, jangankan untuk kebutuhan sehari-hari, buat ongkos pulang saja tidak cukup,” tambah dia.

Setelah 1 jam berorasi, para pedagang sayur yang menuntut pertemuan dengan wali kota akhirnya dipanggil untuk berdialog dengan Asiten II Pemerintah Kota Bima.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkota Bima, Syahrial Nuryadin mengatakan, para pedagang sayur tersebut dipindahkan untuk memfungsikan tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah di kawasan pasar Amahami.

“Selama ini mereka jualan di atas trotoar. Padahal tempat berjualan sudah disediakan, pedagang harus menempati lokasi jualan yakni los pasar sebelah barat, sehingga tidak lagi menjual sayur di trotoar,” kata Ryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com