Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Provokatif di Media Sosial Picu Bentrok Warga di Mandailing Natal

Kompas.com - 20/09/2016, 15:03 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Bentrok warga antar-kampung pecah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Senin (19/9/2016) malam.

Bentrokan itu dipicu postingan status Facebook milik Toni Darius Sitorus yang berisi kata-kata menghina atau melecehkan salah satu agama di Indonesia.

Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting mengatakan, tawuran ini tidak bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Namun konten melalui Facebook yang memicu bentrokan itu memang bernuansa SARA yang mengakibatkan kesalahpahaman di antara warga.

"Konten provokasinya yang bernuansa SARA. Pelakunya masih dalam pencarian oleh tim penyidik gabungan Polres Tapsel dan penyidik dari cyber Ditreskrimsus Polda Sumut. Terhadap pemilik akun sudah dilakukan pemeriksaan. Keterangan yang bersangkutan, dia tidak ada memakai (Facebook). FB-nya di-hack orang lain," kata Rina, Selasa (20/9/2016).

Ditanya isi dari konten provokatif itu, Rina menolak menjawabnya. Dia berharap semua pihak agar mau bersama-sama mendinginkan suasana.

"Sumatera Utara rumah kita bersama, mari sama-sama kita ciptakan suasana kondusif. Tolong bantuan rekan-rekan melalui akun masing-masing agar mengimbau masyarakat untuk tidak memprovokasi berbau SARA dan jangan mudah terpancing dengan provokasi melalui medsos," imbaunya.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, peristiwa ini bermula saat warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina, keberatan dengan status Facebook dengan pemilik akun Toni Darius Sitorus. Mereka lalu berkumpul untuk mencari pemilik akun serta berencana menyerang Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Senin (19/9/2016) sekitar pukul 21.00 WIB, sekitar 60 orang warga Desa Sihepeng dengan mengendarai sepeda motor pergi menuju Desa Huta Pardomuan. Namun massa bisa dihalau personel Polres Madina yang sudah siaga di lokasi.

Selang satu jam kemudian, masyarakat Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, tiba-tiba ikut menyerang Desa Huta Pardomuan gara-gara terprovokasi pergerakan masyarakat Desa Sihepeng. Lagi-lagi massa bisa dihalau personel Polres Tapanuli Selatan yang dipimpin langsung Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Rony Samtana bersama Dandim 0212/TS Letkol Inf Septa Piandi.

Namun akibat insiden ini, empat warga Desa Aek Badak Julu menderita luka-luka. Mereka adalah Zul Lubis (19) mengalami luka robek di kepala; Bargot Pulungan (35) alami luka tembakan senapan angin pada pinggul sebelah kiri; Idris Nasution (36) menderita luka di pelipis dan; Saripada Nasution dengan luka tembak pada lengan kiri atas.

Kerusakan juga terjadi pada empat rumah milik Pahami Siagian (65), warga Desa Huta Pardomuan. Kemudian milik Alarik Nainggolan (65), Marojahan Simangunsong (74) dan Marjulu Hasiholan Simanjuntak (84).

"Tidak ada korban jiwa, saat ini kondisi kamtibmas di Desa Huta Pardomuan, Desa Aek Badak Julu dan Desa Aek Badak Jae sudah aman, terkendali dan kondusif," tegas Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com