Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

700 Rumah di Tiga Desa di Tasikmalaya Terendam Banjir

Kompas.com - 17/09/2016, 12:19 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin, mengatakan bahwa diperkirakan, 700 unit rumah warga di tiga desa di Kecamatan Sukaresik terendam banjir, Sabtu (17/9/2016).

"Jumlah pastinya yang sekarang belum tahu. Sesuai data sebelumnya, ada 700 rumah di tiga desa itu. Sekarang juga rumah di tiga desa itu terendam juga sama," jelas ujar Kundang, Sabtu pagi.

Banjir diduga akibat luapan Sungai Cikidang yang tak jauh dari pemukiman warga dan areal pesawahan. Ketinggian air banjir di tiga desa ini rata-rata sekitar dua meter sehingga warga yang terjebak di lantai dua rumahnya harus dievakuasi memakai perahu untuk dibawa ke lokasi yang lebih tinggi.

"Beberapa perahu sudah disiapkan. Petugas menyisir jika ada warga yang masih terjebak di rumahnya. Para warga biasanya sudah mengetahui kalau akan ada banjir hampir tiap tahun di areal pemukimannya," kata Kundang.

Sebetulnya, proses peninggian tanggul pun telah dilakukan di sepanjang pinggir sungai tersebut beberapa tahun lalu. Namun, volume air dari hulu sangat besar dan tetap meluap.

Selain itu, pos pemantauan bencana banjir dengan teknologi canggih pun sudah dipasang di kawasan tersebur. Apalagi kondisi di tiga desa Kecamatan Sukaresik ini posisinya berada di dataran rendah dan termasuk kawasan hilir sungai.

"Selain upaya perbaikan insfrastruktur, warga pun sudah diminta untuk direlokasi," tambah dia.

Kini, posko darurat dan bantuan korban banjir akan disalurkan ke wilayah tersebut. Tapi sampai sekarang proses penanganan bencana di daerah itu masih fokus kepada upaya keselamatan warga.

"Kami fokus dulu ke warga," pungkasnya.

(Baca juga: Diguyur Hujan Seharian, Tasikmalaya Dilanda Banjir )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com