Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 71 Tahun Menanti, Warga Sungai Mandau Akhirnya Menikmati Listrik

Kompas.com - 16/08/2016, 09:22 WIB

SIAK, KOMPAS.com - Setelah menunggu selama 71 tahun, masyarakat Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, akhirnya bisa menikmati listrik.

Kegembiran masyarakat pun disampaikan melalui puisi yang dibacakan Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan saat peresmian jaringan listrik di daerah itu, Senin (15/8/2016).

Puisi tersebut menceritaka penantian warga Sungai Mandau selama 71 tahun untuk mendapatkan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerinduan itu kini sudah terobati setelah adanya jaringan listrik dari PLN.

Sungai Mandau merupakan salah kecamatan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Masyarakat di sana masih menggunakan genset untuk mendapatkan listrik.

Namun, pada peresmian Senin kemarin,  masyarakat Sungai Mandau berbahagia karena desa tersebut telah dialiri listrik.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Feby Joko Priharto beserta stafnya, Perwakilan anggota DPRD Perawang dan masyarakat Desa Sungai Mandau.

Sebelum adanya pasokan listrik, masyarakat di sana sering mengeluh kepada Bupati Siak untuk dapat dialiri listrik.

Maka, Bupati bertemu dengan General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sekitar 2 bulan yang lalu untuk mengaliri listrik di Desa Sungai Mandau.

Feby pun berjanji sebelum HUT RI kecamatan Sungai Mandau sudah bisa dialiri listrik.

“Dua bulan  bulan yang lalu kami membicarakan untuk mengaliri listrik di desa ini, dan saya mengucapkan terima kasih terhadap PLN atas pelayanannya yang begitu cepat dalam melayani keinginan masyarakat di Desa Sungai Mandau,” Kata Syamsuar.

Selama ini, masyarakat desa sungai mandau hanya menggunakan listrik dari genset. Namun jaringan listrik tersebut hanya hidup pada pukul 18.00 WIB dan padam pukul 05.30 WIB.

Salah satu warga desa Sungai Mandau, Nabsuandi mengatakan, penggunaan genset untuk mendapatkan pasokan listrik membebani keuangannya.

Sebab diperkirakan dalam satu bulan menghabiskan dana minimal Rp 700.000 untuk membeli BBM demi kebutuhan listrik.

Nabsuandi mengaku bersyukur dengan adanya aliran listrik di kampung mereka. Beban ekonomi untuk biaya genset jelas jauh berkurang. Di samping itu, dia yakin dengan masuknya PLN bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Alhamdulilah, listrik PLN sudah masuk kampung kami. Anak-anak kami bisa belajar malam hari, bisa menikmati listrik tanpa batas lagi. Rasanya seperti mimpi saja," kata Nabsuandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com