Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pati, Ada Pabrik Pengolahan Ikan Berkapasitas 25.000 Ton

Kompas.com - 10/08/2016, 13:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

PATI, KOMPAS.com – Industri olahan perikanan tangkap di Jawa Tengah terus bergeliat. Kali ini, sebuah pabrik pengolahan ikan berkapasitas penyimpanan 25.000 ton dibangun dan beroperasi di Pati, Jawa Tengah.

Pabrik pengolahan itu milik PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Panjaitan, Rabu (10/8/2016).

Semula perusahaan tersebut berkapasitas penyimpanan 4.000 ton.

Luhut mengapresiasi kerja perusahaan yang digawangi lima anak muda yang bergerak dalam bidang perikanan ini. Menurut Luhut, sudah saatnya industri perikanan tumbuh lantaran Indonesia adalah negara maritim.

Keberadaan pabrik ini juga mengakomodasi hasil tangkap nelayan warga sekitar. Hampir semua pasokan dari para nelayan disalurkan di pabrik ini.

“Tinggal nanti dilihat pengembangan UMKM-nya. Saya ingin lihat para penyuplai juga harus tumbuh. Ini juga penting, supaya membangun UKM kecil agar tumbuh, karena industri perikanan ini penting,” ujar Luhut.

Industri maritim, kata Luhut, juga perlu terus dikembangkan ke berbagai hal. Ia juga minta agar nantinya bisa membuat satu industri pakan ternak dari ikan, selain industri perkapalan. “Bu Susi sudah baik membuang illegal fishing, tinggal sekarang membangun industri. Jadi, Indonesia sebagai poros matirim dunia bisa terlihat, tidak hanya terwujud,” tambah Luhut.

Pemerintah berharap agar para pengusaha perikanan bisa konsisten dalam bekerja. Dia diminta disiplin untuk fokus di dunia perikanan, tidak tergiur ke industri pengolahan lain.

“Saya berharap Tbk ini menjadi leader, karena lima pandawa ini harus terus bekerja,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Mutiarso Utomo mengatakan, perusahaannya terus melakukan ekspansi hingga berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia.

Pabrik pengolahan ikan itu dibangun di atas lahan luas 8 hektar dengan kapastitas total penyimpanan 25.000 ton ikan dan penyimpanan udang 100 ton per hari. Perusahaan ini menyerap 4.000 karyawan.

“Perusahaan ini ingin memberikan manfaat bagi karyawan kami. Kami terima kasih atas kebijakan pemerintah selama ini, ini memberikan dampak atas kenaikan pendapatan nelayan,” sebut Utomo.

Utomo berjanji pihaknya akan terus meningkatkan mutu produk hasil perikanan agar bisa bersaing dengan produk negara lain.

“PT ini dibangun oleh anak muda Indonesia. Kami harap sektor maritim menjadi bangkit. Semoga perusahaan kami bisa menjadi inspirasi, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com