Bandara Ternate Ditutup, Maskapai Tak Wajib Tanggung Akomodasi Penumpang

TERNATE, KOMPAS.com - Kepala Bandara Ternate Anung Bayumurti mengatakan bahwa maskapai penerbangan tidak wajib menanggung biaya akomodasi calon penumpang.

Hal itu disampaikan oleh Anung terkait protes sejumlah calon penumpang yang menuntut ganti rugi biaya akomodasi terhadap maskapai penerbangan karena penutupan Bandara Babullah Ternate. Bandara itu ditutup sejak Kamis (4/8/2016) kemarin akibat sebaran abu vulkanik Gunung Gamalama.

(Baca juga Penutupan Bandara Ternate Diperpanjang Lagi, Penumpang Tuntut Biaya Akomodasi)

Anung mengatakan, kompensasi akomodasi wajib dilakukan jika kesalahan atau pembatalan penerbangan datang dari maskapai penerbangan.

"Ada aturan menteri bahwa apabila kondisi tidak terlayani, penumpang dapat diberi kompensasi atau ganti rugi jika diakibatkan airlines. Tapi ini kan tidak, sehingga airlines tidak punya kewajiban," kata Anung, Jumat (5/8/2016).

Ia mengatakan, perusahaan penerbangan hanya berkewajiban mengembalikan uang penumpang dari harga tiket jika ada yang melakukan refund. Besar uang yang dikembalikan tergantung dari kebijakan masing-masing maskapai penerbangan.

Otoritas bandara telah membahas hal ini bersama dengan maskapai penerbangan agar para calon penumpang yang telah membeli tiket diberangkatkan via Bandara Sam Ratulangi Manado tanpa harus menambah biaya.

Hanya saja biaya kapal dari Ternate ke Manado harus ditanggung masing-masing penumpang.

"Untuk Garuda bersedia, hanya itu bisa dilakukan jika seat masih tersedia. Lagi pula harus melihat jadwal, jangan sampai mengalami keterlambatan karena dari Ternate dengan kapal," kata Anung.

Alternatif lainnya adalah melalui Bandara Kuabang Kao, Kabupaten Halmahera Utara. Namun, jumlah pesawat di sana sangat terbatas, yakni dari Wings Air.