Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Kumuh di Semarang Mulai Bersolek

Kompas.com - 31/07/2016, 12:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil membenahi satu per satu wilayah yang kumuh menjadi lebih beradab.

Salah satu wilayah itu disebut Kelurahan Kemijen yang disulap menjadi kampung seni.

Data dari Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Semarang menunjukkan masih ada 64 daerah di Semarang berkategori kumuh. Berkat sentuhan bersama, Kelurahan Kemijen mulai bersolek.

Wilayah itu lalu "disulap" menjadi kampung seni yang berisikan karya-karya kreatif. Sejumlah bangunan dan dinding milik warga dihiasi dengan gambar mural.

Beberapa fasilitas publik juga disentuh dengan tangan kreatif itu. Kemijen pun perlahan mulai dilirik.

Ia menjadi salah satu perhatian untuk dikunjungi, terutama ketika daerah itu menggelar Festival Kemijen 2016, Sabtu (30/7/2016) malam lalu.

Pegiat masyarakat sipil dari Hysteria, Adin mengatakan, para seniman memang diajak untuk membuat agar aura Kemijen lebih hidup. Karya-karya yang dibuat pun semua didonasikan agar warga bisa lebih memiliki jiwa pada tempat tinggalnya.

Sejumlah karya yang dibuat pun akan tetap berada di kawasan itu, dan warga diharap untuk bisa menjaga.

"Kami berharap karya seni bisa membuat warga lebih mencintai tanahnya dengan bangga," ujar Adin, di sela Festival Kemijen, Sabtu (30/7/2016) malam.

Wajah Kemijen pun mulai mendatangkan pengunjung. Salah seorang mahasiswa asal Universitas Diponegoro Semarang, Tria mengaku penasaran dengan kampung seni di Kemijen. Ia pun datang untuk melihat perubahan itu.

"Aku lihat dari Instagram, jadi penasaran. Saya dari Tembalang tak sempatkan ke sini", ucap Tria.

Penataan Kemijen ini pun menarik perhatian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Ia mengapresiasi kerja para pihak untuk mengubah wajah daerahnya.

Menurut Hendrar, Pemerintah Kota Semarang menangani wilayah Kumuh dengan melalui program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan. Program itu salah satu fokusnya menata lingkungan berbasis komunitas.

"Kami akan terus mengusahakan agar program ini bisa benar-benar berjalan," kata wali kota. Ia pun berharap agar di daerah kumuh lain bisa digarap agar wajah daerah bisa lebih beradab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com