Wakil Wali Kota Tasik Laporkan 3 Camat karena Jadi Tim Sukses Calon

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat mengaku geram karena telah menemukan tiga pejabat kecamatan yang terang-terangan menjadi tim sukses salah satu calon wali kota untuk Pilkada Kota Tasikmalaya.

"PNS harus netral, jangan memihak ke saya, ke pak Wali (Wali Kota Budi Budiman), atau calon lain. Saya sudah kantongi tiga nama camat yang terang-terangan jadi tim sukses calon. Saya sudah tegur dan sudah diajukan ke Inspektorat dan pak Sekda. Saya menunggu tindakan pak Sekda sekarang bagaimana?" jelas Dede dengan nada lantang di hadapan wartawan pada sebuah acara di KPU Kota Tasikmalaya, Rabu (27/7/2016).

Dede mengaku telah mengantongi beberapa bukti para pejabat yang secara terang-terangan dan berencana memobilisasi PNS ke salah satu calon. Seperti bukti ajakan melalui pesan singkat (SMS), WhatsApp, dan media sosial.

Selain itu, di dalam kantor pun, ia sering mendengar beberapa pegawai yang secara terang-terangan mengajak memilih ke salah satu calon.

"Kondisi pegawai seperti ini sudah mencederai demokrasi. Saya sudah melakukan teguran langsung, terus sudah memerintahkan Sekda dan Inspektorat. Tapi masih tetap seperti ini, tak ada takut dan menyalahi aturan. Seperti ini harus ada tindakan tegas, jelas tegas," tegas Dede.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Tasikmalaya Cholis Muchlis menilai, kondisi PNS seperti ini akan mempengaruhi situasi politik menjelang pilkada. Meski sampai sekarang belum ditetapkan seorang pun menjadi calon, tetapi akan mempengaruhi emosi para bakal calon.

"Seperti ini akan mempengaruhi emosi calon dan mempengaruhi kondisi politik. Meski belum ada calon, PNS yang tak netral bisa diproses dengan hukum kepegawaian yang berlaku. Kalau hukum KPU masih belum bisa karena belum masuk ranah KPU," jelas Cholis.

Sementara itu, saat akan dimintai konfirmasi, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman dan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Idi S Hidayat sedang tidak berada di ruang kerjanya. Saat dihubungi melalui telepon nomor wali kota sedang dialihkan, dan nomor pribadi sekretaris daerah aktif tapi tak menjawab.

Kompas.com pun mengirim pesan singkat ke kedua pejabat itu, tetapi sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.