Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Senjata Mainan Berujung Aksi Tawuran Antar Remaja

Kompas.com - 10/07/2016, 11:29 WIB
Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Permainan perang-perangan dengan senapan berpeluru plastik antara dua kelompok remaja dari dua dusun bertetangga di depan Mesjid Nurul Hidayah, Tanjung Batu, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, berbuntut tawuran, Sabtu (9/7/2016).

Kedua kelompok terlibat saling pukul setelah saling menuding bahwa pihak lawannya bertindak curang. Sejumlah anak-anak terluka karena terkena lemparan batu dari kubu lawan.

Permainan yang mulai populer kembali sejak akhir Ramadhan hingga pasca-Lebaran ini sudah lama dikeluhkan warga lantaran para remaja ini kerap menguasai ruas jalan untuk menggelar permainan peperangan.

Tiap sore, biasanya para remaja melakukan permainan ini. Sore itu, anak-anak dari Dusun Tangnga-tangnga yang bergabung dengan Parappe berhadapan dengan kelompok dari dusun Tanjung Batu dan Binanga.

Tawuran bermula saat kedua kelompok saling serang dengan senapan plastik dari jarak dekat. Belum jelas apa yang memicu, namun kedua kelompok lalu saling tuding. Permainan pun berubah menjadi perkelahian dan saling melempari kelompok lawan.

Akibatnya, sejumlah anak dan remaja dari dua kubu terluka pada bagian kepala.

Perkelahian mereda setelah aparat Kepolisian Resort (Polres) Majene tiba di lokasi kejadian. Anggota polisi mengamankan situasi dan menyita sejumlah senjata mainan.

Puluhan anak langsung kabur meninggalkan lokasi saat tahu polisi datang.

Nasrul, salah satu warga di sekitar lokasi tawuran, mengaku sudah lama resah dengan permainan anak-anak remaja ini karena berpotensi membahayakan orang lain dan pengguna jalan yang melintas.

"Ini butuh perhatian masyarakat dan pemerintah setempat. Permainan perang-perangan ini meresahkan warga dan pengguna jalan di lokasi. Permainan ini menurut saya tidak mendidik anak karena cenderung menanamkan mental-mental anarkis," kata Nasrul.

Sejumlah warga mendesak aparat pemerintah dan kepolisian melarang penjualan senjata mainan di pasaran.

"Penjualnya yang harus ditindak. Kenapa senjata mainan seperti itu dijual bebas? Itu sangat membahayakan," ujar Nasrul yang mengaku sudah beberapa kali terkena peluru nyasar saat melintas di lokasi saat anak-anak tersebut bermain.

dengan senapan berpeluru plastik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com