Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-longsor, Satu Desa di Sangihe Masih Terisolasi

Kompas.com - 22/06/2016, 16:11 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sekitar 120 rumah dilaporkan rusak berat dan sebagian rumah terisolir serta sekitar 400 jiwa dalam pengungsian akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (21/6/2016) kemarin.

Satu orang dilaporkan tewas, sedangkan tiga orang hilang dan masih dalan pencarian. Satu desa masih terisolir akibat material longsoran yang menutupi akses masuk. Material longsoran juga membuat permukaan air sungai naik setinggi sekitar dua meter.

"Informasi dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sangihe, mereka akan membuka mulut sungai agar air bisa surut, dan warga bisa dievakuasi, " ujar Kepala BPBD Sulut, Noldy Liow, Rabu (22/6/2016).

Untuk jalan yang tertimbun longsor, menurut Liow, saat ini sudah mulai terbuka, sesuai dengan laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, bahwa jalan-jalan yang terkena longsor sudah sementara dibuka.

Sekitar 400 orang pengungsi berada di Tahuna Barat, di Kelurahan Akembawi dan Behe yang ditempatkan di rumah-rumah ibadah.

(Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Sangihe, 40 Rumah Rusak, 4 Orang Tertimbun)

Liow menambahkan, Informasi dari BMKG sampai tiga atau empat hari ke depan masih berpotensi hujan karena di atas Sulawesi Utara masih terkumpul awan.

Untuk itu, Liow mengimbau kepada warga yang tinggal di perbukitan, tebing-tebing dan bantaran sungai untuk waspada dan apabila ada informasi yang tidak jelas mohon diminta kejelasannya kepada pemerintah.

"Karena situasi sekarang bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tambah Liow.

Sekarang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Dinas Sosial sudah membuka dapur umum di dua desa yang mengalami musibah dan satu posko pusat informasi yang terletak di Desa Kolongan Behe.

 

Kompas TV Sangihe Diterjang Banjir Bandang & Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com