SANGIHE, KOMPAS.com - Sebagian korban longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara belum bisa dievakuasi akibat jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kolongan Akembawi dan Kolongan Beha yang tertimbun longsor, putus.
"Sebagian besar korban longsor sampai saat ini belum bisa dievakuasi karena jembatan Kolongan Beha rusak diterjang banjir bandang," kata Wakil Bupati Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, ME di Tahuna, Selasa.
Sampai saat ini, ruas jalan keluar dari lokasi bencana masih tertimbun lumpur dan pepohonan sehingga tidak bisa dialui.
Sejumlah gedung ibadah masih dijadikan tempat pengungsian sementara sampai jalur jalan bisa digunakan.
"Selain jembatan yang rusak, jalur laut juga tidak bisa dilalui karena gelombang laut yang sangat besar," kata dia.
(Baca juga: Ribuan Korban Longsor di Sangihe Ditampung di 4 Gereja)
Kondisi ini sangat menyulitkan pemerintah daerah mengirim bahan makanan dan berbagai kebutuhan pengungsi. Namun demikian, Gaghana mengatakan, dirinya telah berusaha menemui korban dengan berjalan kaki melewati pinggiran pantai.
"Saya berusaha melewati timbunan longsor dan jalur pantai menemui korban yang ada di kelurahan Kolongan Akembawi dan Kolongan Beha," kata dia.
Pemerintah daerah, lanjut dia, tetap berusaha agar bantuan bahan makanan bisa sampai kepada pengungsi.
"Kami terus berusaha, agar hari ini bantuan bisa sampai ketempat pengungsian," kata dia.
(Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Sangihe, 40 Rumah Rusak, 4 Orang Tertimbun)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.