TAHUNA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Noldy Liow menjelaskan bahwa sesuai laporan dari BPBD Kabupaten Sangihe, dari lima orang yang dinyatakan hilang, dua di antaranya sudah ditemukan.
"Dari dua orang yang ditemukan, satu orang tewas dan satunya selamat, sementara tiga orang masih dalam pencarian," ujar Liow, Rabu (22/6/2016).
Sekitar 120 rumah dilaporkan rusak berat dan sebagian rumah terisolir akibat banjir dan longsor, dan ada sekitar 400 jiwa dalam pengungsian.
Pemerintah Provinsi Sulut saat ini sedang mempersiapkan bantuan untuk dibawa ke Kabupaten Kepulauan Sangihe yang rencananya dibawa kemarin. Namun, karena cuaca buruk tidak jadi diberangkatkan.
Untuk langkah awal, BPBD Sulut membawa kasur, tikar, selimut, pakaian anak-anak dan dewasa, makanan serta obat-obatan.
"Kami akan mendeteksi lagi kondisinya kira-kira seperti apa dan bantuannya akan kami tambah," ujar Liow.
Musibah banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe akibat kondisi cuaca buruk yang melanda Sulawesi Utara, sejak Senin (20/6/2016).
Di Kelurahan Apengsembeka, Kecamatan Tahuna, enam rumah rusak berat, dua orang meninggal dunia.
Tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur yang mengakibatkan tiga rumah rusak berat, satu orang tertimbun tanah longsor.
Tanah longsor juga menutupi badan jalan raya Kelurahan Mahena. Sementara di Kelurahan Kolongan Beha, Kecamatan Tahuna Barat, juga terjadi banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan sembilan rumah rusak berat.
Jalan Poros Tahuna-Manganitu-Tamako di beberapa titik tepatnya di ruas jalan Desa Kauhis, Bahoi, Paghulu, dan Desa Towoali di Kecamatan Manganitu serta Desa Lesa di Kecamatan Tahuna Timur diterjang longsor dan pohon tumbang yang menutupi badan jalan raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.